Berpisah dengan Tamba di Pilbup Jembrana, Ipat Singgung Pembebasan Winasa

Berpisah dengan Tamba di Pilbup Jembrana, Ipat Singgung Pembebasan Winasa

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 12 Jul 2024 19:47 WIB
Bupati I Nengah Tamba dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) berjabat tangan saat perayaan kepemimpinan dua tahun di Jembrana. (Dok. Dinas Kominfo Jembrana)
Bupati I Nengah Tamba dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) berjabat tangan saat perayaan kepemimpinan dua tahun di Jembrana. (Dok. Dinas Kominfo Jembrana)
Jembrana -

Duet I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) jilid II dipastikan bubar pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Jembrana 2024. Musababnya, Ipat memutuskan untuk mendampingi kader PDIP I Made Kembang Hartawan sebagai calon wakil bupati (cawabup) Jembrana.

"Memang benar saya keluar dari paket Tamba-Ipat. Sudah jelas seperti penyampaian saya dalam video yang saya buat. Ada alasan mendasar terkait keputusan tersebut," ungkap Ipat saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (12/7/2024).

Ipat lantas merespons pernyataan Tamba yang menyebut dirinya telah mengkhianati kesepakatan untuk kembali berduet pada Pilbup Jembrana 2024. Menurut Ipat, dirinya meninggalkan Tamba lantaran ada syarat dalam kesepakatan yang tidak dipenuhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan yang dia maksud adalah terkait upaya pembebasan ayah Ipat yang juga Bupati Jembrana dua periode, I Gede Winasa, dari penjara. Ia menilai Tamba tidak pernah berkomunikasi terkait pembebasan ayahnya dari kasus korupsi yang menyeretnya.

"Ada kesepakatan tidak tertulis seperti upaya untuk pembebasan Bapak Winasa. Setidaknya ada komunikasi terkait usaha seperti apa yang dilakukan," imbuh Ipat.

Menurut Ipat, Tamba tidak membantu sedikit pun agar Winasa mendapat pembebasan bersyarat dari Rutan Negara. Ia mengaku memilih berpasangan dengan Kembang karena restu dari Winasa.

"Suara saya itu suara Bapak (Winasa), jadi saya tidak mau bertempur dengan bapak, sudah jelas itu," imbuh politikus Golkar itu.

Ipat mengeklaim paket Kembang-Ipat sudah dipastikan akan maju dalam Pilbup Jembrana 2024. Ia tinggal menunggu sikap Partai Golkar terkait keputusannya berpisah dengan Tamba.

"Kembang-Ipat sudah positif. Tamba-Ipat kan belum ada rekomendasi. Saya juga mengikuti survei," pungkas Ipat.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jembrana, Made Suardana, menyebut manuver Ipat yang memilih berpasangan dengan Kembang tidak mencerminkan sikap partai berlambang beringin. Ia menegaskan Golkar masih melakukan survei terkait pasangan calon yang akan diusung dalam Pilbup Jembrana 2024.

"Golkar belum memberikan suatu keputusan, masih dalam tahap survei," ujar Suardana.

Suardana menegaskan koalisi lima partai yang mendukung Tamba dalam Pilbup Jembrana 2024 masih solid. Menurutnya, parpol koalisi sudah menyiapkan beberapa nama untuk mendampingi Tamba setelah ditinggal Ipat.

Namun, Suardana enggan menyebutkan nama-nama yang akan mendampingi Tamba. Namun, besar kemungkinan posisi cawabup Jembrana akan diisi oleh kader Partai Golkar atau Gerindra.

"Kami di koalisi menganggap 90 persen Ipat sudah berpasangan dengan paket di luar koalisi," pungkasnya.

Sebelumnya, Tamba menyayangkan sikap Ipat yang memutuskan untuk berpasangan dengan Kembang dalam Pilbup Jembrana 2024. Ia menilai Ipat telah mengkhianati kesepakatan kerja sama politik untuk melanjutkan periode kedua sebagai bupati dan wakil bupati Jembrana.

"Saya masih menyayangkan kenapa kami dikhianati, saya belum bertemu beliau (Ipat) untuk konfirmasi terkait video tersebut. Kami menunggu hasil koordinasi koalisi lima partai. Saya berharap koalisi tetap bertahan sampai hari pendaftaran nantinya," kata Tamba, Rabu (10/7/2024).




(iws/hsa)

Hide Ads