Kabar duka berpulangnya Ida Pedanda Wayahan Bun disampaikan oleh istrinya. Ida Pedanda Wayahan Bun sempat dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Ari Canti, Ubud, sebelum meninggal.
"Dirawat selama tiga hari karena mendadak sesak napas. Hari ini beliau berpulang," kata Ida Pedanda Istri Wayahan Bun, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Cinta Bung Karno pada Kesenian Bali |
Semasa hidupnya, sebelum mediksa tahun 2000 silam, almarhum adalah pensiunan dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud) dan pernah menjabat sebagai Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gianyar. "Beliau juga pernah menjadi Dharma Upadesa, organisasi yang mewadahi para pendeta di Kabupaten Gianyar," kenangnya.
Almarhum meninggalkan dua orang istri dan tujuh orang anak. Ida Pedanda Wayahan Bun selama beberapa tahun menderita diabetes dan gangguan ginjal selama beberapa tahun sebelum berpulang.
Wafatnya sang sulinggih sontak banyak didatangi kerabat dan keluarga. Jenazah almarhum kemudian disemayamkan di balai gedong dan akan dilaksanakan upacara pelebon (ngaben untuk sulinggih) pada 8 Agustus 2024.
Sebelum pelebon, juga digelar nyiramin pada 20 Juli dan 4 Agustus 2024. Ritual kemudian dilanjutkan dengan upacara ngaskara pada 7 Agustus 2024.
(iws/dpw)