Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya mengapresiasi Penetapan Desa Tegak dan Desa Suana Kabupaten Klungkung sebagai Desa Ramah Perempuan Peduli Anak Bersih dari Narkoba (DRPPA-BERSINAR). Dia berharap launching ini tak sekadar seremonial semata.
"Saya minta di desa yang telah mendapat label DRPPA-BERSINAR tak ada lagi kekerasan pada perempuan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2024).
Dia juga meminta agar upaya pencegahan stunting mendapat perhatian di wilayah DRPPA-BERSINAR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya, di desa ini jangan ada lagi anak yang stunting," imbuhnya.
Dia menekankan isu perempuan dan anak adalah isu prioritas, sehingga harus dikelola dengan baik. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Ia pun mengaku kagum dengan sosok perempuan yang dinilainya luar biasa. Mengingat perannya yang besar, kata dia, maka kaum perempuan sudah sepantasnya mendapat perhatian dalam pembangunan.
"Coba kita amati, setiap ada acara, yang paling sibuk adalah perempuan. Mereka bangun lebih awal untuk persiapan di dapur," ujarnya.
Lebih lanjut terkait isu perlindungan anak, Mahendra Jaya menaruh perhatian pada isu penyalahgunaan narkoba. Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terus mengupayakan pencegahan penyalahgunaan narkoba, khususnya pada kalangan anak-anak.
"Bisa dibayangkan bagaimana masa depan kita kalau peredaran narkoba yang menyasar anak-anak dibiarkan. Anak-anak diracuni narkoba, masa depan mereka hancur dan kita tak bisa lagi mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045," bebernya.
Diketahui, acara penetapan DRPPA-BERSINAR dilaksanakan di Balai Serbaguna Desa Adat Tegak, Klungkung pada Sabtu (6/7), serta dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Bintang Puspayoga. Mahendra Jaya pun melontarkan pujian kepada Bintang Puspayoga yang memberi perhatian luar biasa pada Daerah Bali.
"Apresiasi saya untuk Ibu Menteri karena memberi perhatian yang begitu besar pada Bali serta telah melaksanakan banyak inovasi terkait upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," ucapnya.
Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh komponen untuk 'ngrombo' dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Daerah Bali. Ia kemudian mengutip narasi lagu 'Teng Teng Nyer' yang mengiringi sebuah permainan tradisional khas Bali.
Menurutnya, permainan tradisional itu mengandung makna mendalam karena anak-anak yang bermain secara bergantian akan menaruh genggaman tangan pada posisi paling atas.
"Teng teng nyer, ane di beten jang baduur. Maknanya adalah, jangan biarkan saudara kita yang di bawah terus di bawah. Kita bantu angkat mereka," katanya.
"Kami di Kementerian PPPA berkolaborasi dengan Kementerian Desa PDTT dan Kemendagri telah membentuk Desa/Kelurahan Ramah Anak pada Nopember 2020," sebutnya.
Program ini, lanjut dia, dikembangkan sebagai bentuk implementasi dari banyaknya regulasi yang mengatur tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ia berharap, penetapan DRPPA-BERSINAR di Kabupaten Klungkung tak hanya sebatas ajang selebrasi tanpa implementasi nyata di lapangan.
Di sisi lain, Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol. Rudy Ahmad Sudrajat menegaskan penyalahgunaan narkoba yang saat ini telah menjadi ancaman global. Khusus untuk Indonesia, prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2023 tercatat sebesar 1,73 persen.
"Artinya, 3,3 juta penduduk usia 16-64 tahun terkena dampak penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan kebanyakan kasus penyalahgunaan narkoba pada kelompok perempuan dan anak dipicu oleh faktor ekonomi, pendidikan dan pergaulan. Karena itu perlu upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, yang didukung seluruh komponen masyarakat.
Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi program DRPPA-BERSINAR yang dinilai sebagai langkah strategis yang beririsan dengan isu perempuan dan anak.
"Kami berterima kasih atas penetapan dua desa ini dan berharap ke depannya ada penguatan sinergitas BNN dan Kementerian PPPA," imbuhnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menyampaikan penetapan DRPPA-BERSINAR ini merupakan wujud keseriusan dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan memperkuat perlindungan anak.