Vaksinasi hewan penular rabies (HPR) kembali digencarkan di Desa Singapadu Tengah, Sukawati, Gianyar, Senin (8/7/2024). Vaksinasi digelar setelah kasus gigitan anjing rabies kembali terjadi dan desa tersebut tercatat sebagai zona merah rabies.
Vaksinasi dilakukan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali, Dinas Peternakan Gianyar, bekerjasama dengan penyedia vaksin antirabies untuk HPR, Boehringer Ingelheim Indonesia. Vaksinasi dilakukan serentak di semua banjar dengan jemput bola ke pemilik anjing dan kucing.
Perbekel Desa Singapadu Tengah I Made Demontora mengatakan beberapa hari lalu kembali terjadi kasus gigitan anjing positif rabies. Anjing rabies itu adalah anjing rumahan yang dilepas pada malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban gigitan sudah mendapat vaksin lengkap dan hari ini ada gerakan vaksin massal sebanyak 750 HPR, dari 900-an anjing yang terdata," jelas Demontora.
Demontora mengatakan banyak anjing liar di pasar hingga jalanan. Sebagai daerah yang berbatasan dengan Denpasar, anjing liar di Desa Singapadu Tengah sulit dikendalikan.
"Kami berharap pemerintah melakukan tindakan eliminasi anjing liar, karena yang menjadi korban adalah warga kami," harapnya.
Sementara Boehringer Ingelheim Indonesia pada 2024 disiapkan 1.500 vaksin di Bali. Jumlah tersebut untuk karangasem dan Gianyar.
Berdasarkan data Dinas Peternakan Provinsi Bali, hingga November 2023 tercatat 62.762 kasus rabies dengan 6 korban jiwa. Pulau Dewata memiliki populasi anjing yang tinggi, yaitu 599.719 ekor pada 2023, menjadikannya wilayah rawan penularan rabies.
"Data Januari-Juli 2024 ada 206 gigitan anjing positif rabies di Bali dan saat ini sudah ditangani tim masing-masing kabupaten," ungkap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Bali Nurul Hadiristiyantri.
(nor/nor)