Tingkat Bunuh Diri di Bali Tertinggi se-Indonesia, Pemprov Ajak Cari Solusi

Tingkat Bunuh Diri di Bali Tertinggi se-Indonesia, Pemprov Ajak Cari Solusi

I Wayan Sui Suadnyana, Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 01 Jul 2024 20:23 WIB
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra di gedung DPRD Bali, Senin (1/7/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Foto: Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra di gedung DPRD Bali, Senin (1/7/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengajak masyarakat untuk mencari solusi agar tingkat bunuh diri (suicide rate) di Bali menurun. Sebab, Bali tercatat sebagai provinsi dengan tingkat bunuh diri tertinggi di Indonesia.

Bali dinobatkan sebagai provinsi dengan tingkat bunuh diri tertinggi oleh Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri. Tingkat bunuh diri di Bali mencapai angka 3,07 persen, diikuti Yogyakarta dengan angka 1,58 persen.

"Secara umum ini perlu upaya kita bersama untuk mengajak masyarakat mencari solusi-solusi," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD Bali, Senin (1/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewa Indra menilai tindakan bunuh diri sangat melekat pada kepribadian seseorang. Apalagi, kepada orang yang memiliki kepribadian introvert yang dikenal tertutup.

"Maka dari itu institusi pertama yang harus melakukan edukasi ya keluarga, karena komunikasi paling penting karena dia mau bunuh diri nggak melapor ke mana-mana," jelas pria asal Buleleng itu.

ADVERTISEMENT

Dewa Indra juga mendorong para ahli psikologi untuk bersama-sama mencegah tindakan tersebut, termasuk para pemuka agama. "Termasuk pemimpin-pemimpin agama untuk perlu diberikan pencerahan bahwa bunuh diri bukan jalan untuk menyelesaikan masalah, masih ada cara lain," tutur mantan Kalaksa BPBD Bali itu.

Dewa Indra mengatakan Pemprov Bali berencana untuk menyediakan program konseling bagi masyarakat jika dirasa diperlukan. Namun, permasalahannya tidak ada yang dapat mengetahui seseorang akan bunuh diri.

"Tapi sesuatu yang baik, masukkan yang baik, pasti kami perhatikan. Kami kan memiliki rumah sakit jiwa di Bali. Itu juga sering melakukan konseling berbagai kesempatan," ujar Indra.

Dewa Indra mengakui jika Pemprov Bali belum memiliki program yang secara spesifik mencegah tindakan bunuh diri. "Tetapi kan ini membutuhkan pendekatan kami semua, kalau dibutuhkan ya kenapa tidak," lanjutnya.

Bagi Dewa Indra, perlu adanya keterlibatan semua pihak, mulai dari keluarga, pemerintah, para ahli hingga perguruan tinggi untuk bersama-sama mencegah bunuh diri. "Kemudian kita ada lembaga-lembaga umat, mari kita turun bersama-sama," ajaknya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads