Mayat WNA Ditemukan di Bawah Laut Karangasem, Kondisi Mulut Rusak

Mayat WNA Ditemukan di Bawah Laut Karangasem, Kondisi Mulut Rusak

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 01 Jul 2024 19:12 WIB
Jenazah korban yang diduga tenggelam di Pantai Jemeluk saat berhasil dievakuasi ke darat, Senin (1/7/2024). (dok. Polres Karangasem)
Foto: Jenazah korban yang diduga tenggelam di Pantai Jemeluk saat berhasil dievakuasi ke darat, Senin (1/7/2024). (Dok. Polres Karangasem)
Karangasem -

Sesosok mayat laki-laki warga negara asing (WNA) bernama Ivan Martimianov (35) ditemukan tewas oleh salah seorang pemandu diving di kedalaman 27 meter di Pantai Jemeluk, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Senin (1/7/2024).

Saat ditemukan, kondisi mayat lebam dan kaku. Bahkan mulutnya sudah rusak dan mengeluarkan bau busuk. Berdasarkan pemeriksaan dokter, diperkirakan Ivan sudah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.

Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana mengatakan awalnya saksi melihat ada seseorang di dalam air dengan jarak 50 meter dari bibir pantai tanpa menggunakan tangki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya dikira sedang melakukan free diving," kata Sukadana, Senin malam.

Lantaran dalam beberapa menit tidak bergerak, saksi akhirnya mendekati korban dan melihat kondisinya sudah berbau dan mulutnya robek. Tubuh korban juga kaku. Setelah itu, saksi kembali ke bibir pantai untuk meminta bantuan.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan di saat yang bersamaan, ada tim SAR yang sedang melakukan proses pencarian nelayan hilang dan langsung melakukan evakuasi terhadap korban menuju ke bibir pantai," ujar Sukadana.

Setibanya di darat, polisi menelusuri tempat korban menginap dan akhirnya diketahui dia tinggal di sebuah vila. Polisi memastikan korban bernama Ivan Martimianov. Namun, identitas lengkapnya tidak ditemukan sehingga belum bisa dipastikan korban berasal dari mana.

"Diduga korban meninggal karena tenggelam dan untuk saat ini jenazah korban kami titipkan di RSUD Karangasem untuk proses penyelidikan lebih lanjut," ucap Sukadana.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads