Pendidikan Karakter: Pengertian, Tujuan, dan Nilai

Pendidikan Karakter: Pengertian, Tujuan, dan Nilai

Desak Made Diah Aristiani - detikBali
Senin, 01 Jul 2024 11:26 WIB
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah
Ilustrasi sekolah. Foto: dok. Istimewa
Denpasar -

Pendidikan menjadi kunci penting membangun dunia. Pada masa kini, tak dapat dipungkiri pendidikan dapat menentukan pekerjaan yang ingin diraih. Namun gelar akademik saja tidak cukup, karakter atau kepribadian yang baik dapat membawa diri memiliki daya tawar tersendiri bagi banyak orang.

Pendidikan karakter menjadi penting untuk diajarkan kepada peserta didik seperti nilai-nilai kasih sayang, teladan, moralitas, perilaku dan kebhinekaan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pasal 1 Ayat 1 yang menyebutkan guru harus dapat melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan lainnya yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter mulai berkembang di abad ke-18 untuk menciptakan ruang pendidikan yang diselaraskan dengan prinsip keagamaan. Pendidikan karakter tidak hanya sekadar dikatakan sebagai pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya menitikberatkan pada persoalan benar dan salah, namun juga mengenai penanaman kebiasaan baik dalam hidup untuk meningkatkan kesadaran.

Di sisi lain, beragam pendapat menyebutkan bahwa hasil pendidikan moral dan akhlak di Indonesia sangat memprihatinkan. Usaha memperkuat pendidikan karakter menjadi gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan melibatkan kerjasama antar satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.

Menurut pendapat (Aushop, 2014) esensi dari pendidikan karakter dapat didefinisikan membimbing peserta didik untuk mewujudkan perubahan perilaku, perubahan sikap, dan perubahan budaya sehingga akhirnya akan mampu mewujudkan masyarakat beradab. Pendidikan karakter diharapkan peserta didik dapat meningkatkan dan berkembang secara mandiri menggunakan pengetahuan, penilaian, internalisasi, dan personalisasi mereka nilai-nilai budi pekerti dan akhlak mulia agar tercermin dalam perilaku sehari-hari (Mulyasa, 2013).

Pendidikan karakter menjadi upaya kolektif membantu seseorang menjadi lebih baik dalam memahami sekitarnya, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, hingga di lingkungan masyarakat. Ini dapat membantu seseorang untuk bersikap atau berperilaku baik dengan memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, dan mampu menghormati lawan bicaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan Pendidikan Karakter

Adapun tujuan dari pendidikan karakter, di antaranya:

· Pendidikan karakter mampu membawa peningkatan terhadap mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang berkualitas.

· Guna meningkatkan dan menciptakan sumber daya manusia yang memiliki karakter mulia, kompeten, dan bermoral sekaligus membekali dirinya dengan kecerdasan emosional.

· Mampu membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak, hingga toleran dengan perbedaan.

· Memiliki sikap kesatria dan tak mudah menyerah.

· Menciptakan bibit unggul sebagai investasi generasi muda emas yang memiliki sikap bertanggung jawab, saling menghormati, dan selalu menjaga kerukunan.

ADVERTISEMENT

Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter

Untuk diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan kajian mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam konteks pendidikan karakter di Indonesia, di antaranya:

1. Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

2. Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan diri sendiri

3. Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan sesama manusia

4. Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan lingkungan

5. Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan kebangsaan.

Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads