Sebanyak 270 bencana menerjang Karangasem, Bali, selama setengah tahun atau enam bulan pada 2024. Bencana yang menyerang Gumi Lahar, sebutan Karangasem, mulai dari pohon tumbang, longsor, kebakaran, banjir bandang, dan sebagainya.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem I Nyoman Soko Wijaya mengatakan bencana alam selama setengah tahun terjadi di seluruh kecamatan. Beruntung, ratusan bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Dari 270 bencana yang melanda Karangasem hingga saat ini, pohon tumbang masih mendominasi dengan total 169 kejadian. Kemudian baru disusul longsor, kebakaran, dan banjir bandang," kata Wijaya, Minggu (30/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wijaya merinci, Kecamatan Karangasem diterjang 63 bencana, Manggis 49 bencana, Bebandem 42 bencana, Kubu 40 bencana, Abang 36 bencana, Selat 19 bencana, Rendang 13 bencana, dan Sidemen delapan bencana.
Bencana yang melanda Karangasem kebanyakan akibat cuaca ekstrem angin kencang yang disertai hujan deras. Meski tak menimbulkan korban jiwa, ratusan bencana di Karangasem mengakibatkan kerusakan, baik rumah, tempat ibadah hingga fasilitas umum lainnya.
"Total kerugian akibat bencana alam tersebut mencapai Rp 3,4 miliar," ujar Wijaya.
Wijaya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana meski cuaca saat ini cukup bersahabat. Sebab, bencana bisa terjadi kapan saja. Terlebih masyarakat yang tinggal dekat pohon yang sudah berusia tua wajib lebih waspada karena bisa tumbang sewaktu-waktu.
(hsa/hsa)