Pernahkah Anda merasa ruangan di rumah terasa terlalu kering atau lembab? Jika ya, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan humidifier atau dehumidifier.
Untuk menjaga kualitas udara di rumah, Anda perlu menentukan alat apa saja yang cocok sesuai dengan kebutuhan. Seringkali orang tertukar antara humidifier dengan dehumidifier. Sekilas memiliki nama yang mirip, namun memiliki manfaat yang berbeda.
Berikut penjelasan seputar perbedaan humidifier dengan dehumidifier, yang dilansir dari situs Healthline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Humidifier dan Dehumidifier
1. Humidifier
Humidifier merupakan alat yang biasa digunakan untuk meningkatkan kelembaban udara. Manfaatnya yaitu untuk mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan iritasi pada bagian tubuh.
Alat ini digunakan sebagai agen pelembab udara secara alami yang dapat meredakan kekeringan, terutama saat kondisi di luar udara sedang dingin dan udara menjadi lebih kering. Seringkali, alat ini digunakan untuk meredakan beberapa hal berikut ini:
• Kulit kering
• Hidung tersumbat
• Tenggorokan kering
• Iritasi hidung
• Mimisan
• Iritasi pita suara
• Batuk kering
• Bibir pecah-pecah
Karena fungsinya sebagai penambah kelembaban udara, maka humidifier bekerja dengan mengubah air menjadi uap. Uap tersebut yang akan disemprotkan ke seluruh ruangan agar kualitas ruangan tersebut menjadi lebih lembab.
Di sisi lain, penggunaan humidifier memiliki efek samping seperti udara yang menjadi terlalu lembab, sehingga menimbulkan embun di kaca dan jamur pada dinding yang dapat mengancam kesehatan tubuh. Selain itu, humidifier yang tidak bersih dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang dapat memicu penyakit.
2. Dehumidifier
Berbanding terbalik dengan humidifier, dehumidifier berfungsi sebagai penghilang kelembaban udara pada ruangan. Alat ini bekerja dengan menarik udara lembab melalui logam-logam yang didinginkan, sehingga menyebabkan kondensasi dan mengumpulkan air yang dihasilkan dalam tangki. Setelah udara masuk ke dalam alat dan kelembabannya sudah hilang, maka udara tersebut akan dikembalikan ke ruangan.
Dehumidifier biasa digunakan untuk mengatasi beberapa hal berikut:
• Mengurangi risiko pertumbuhan jamur
• Meringankan gejala alergi dikarenakan kelembaban ruangan tinggi
• Membuat udara menjadi lebih sejuk dan nyaman di iklim yang cenderung lembab
Namun, dehumidifier tetap memiliki efek samping, yaitu membuat udara di sekitar Anda menjadi lebih kering. Apabila Anda tinggal di iklim yang kering atau menggunakan gas atau listrik untuk menghangatkan rumah, dehumidifier mungkin tidak diperlukan. Ketika Anda menggunakan dehumidifier, Anda mungkin perlu berhati-hati untuk tetap terhidrasi.
Alat Manakah yang Lebih Diperlukan?
Setelah mengetahui fungsi dari masing-masing alat, penting bagi kita untuk melakukan penyesuaian kebutuhan lebih lanjut. Memilih antara humidifier dan dehumidifier tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, musim, dan kondisi rumah.
Secara umum, dehumidifier mungkin akan lebih dibutuhkan karena iklim Indonesia yang lembab. Namun, jika Anda tinggal di daerah kering atau ruangan Anda ber-AC, humidifier mungkin bermanfaat.
Sebelum membeli, ukur tingkat kelembapan udara di rumah Anda dan konsultasikan dengan ahli jika ragu. Pertimbangkan juga perangkat dengan fitur hemat energi. Hal-hal ini dilakukan supaya dapat memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)