Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bakal mengumpulkan ribuan balita yang terindikasi mengalami stunting. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram mencatat jumlah kasus stunting di Mataram pada Januari 2024 berada di angka 8,61 persen atau sekitar 2.000 balita.
"Rencananya awal Juli nanti, kami akan kumpulkan balita-balita yang masuk kategori stunting untuk memvalidasi angka stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Emiral Isfihan kepada detikBali di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (17/6/2024).
Emiral mengungkapkan ribuan balita terindikasi stunting itu akan dikumpulkan sesuai zona di enam kecamatan di Kota Mataram selama tiga hari. Rencananya, lokasi pengumpulan ribuan balita tersebut dilakukan di beberapa titik fasilitas kesehatan (faskes) dan ruang terbuka hijau (RTH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya lebih menarik, kami bisa gunakan RTH Pagutan. Jadi, anak-anak bisa antusias sambil bermain," imbuh Emiral.
Dinkes Kota Mataram, dia berujar, akan melibatkan sejumlah pihak untuk memvalidasi angka stunting tersebut. Termasuk dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), hingga Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Mataram.
"Selama tiga hari itu, kami akan validasi data, mana balita yang benar-benar masuk kategori stunting, mana yang tidak," ujarnya.
Emiral mengeklaim angka stunting di Mataram sudah menurun dari data awal sebanyak 2.000 balita. "Alhamdulillah ada penurunan angka jadi 1.900 balita. Harapan saya di tahun ini, angka stunting bisa berada di angka 5 persen," pungkasnya.
(iws/iws)