Respons Parpol soal Rencana Debat Pilgub Bali Tanpa Pendukung Paslon

Respons Parpol soal Rencana Debat Pilgub Bali Tanpa Pendukung Paslon

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 05 Jun 2024 15:04 WIB
Ilustrasi Pemilu
Ilustrasi Pilkada (Foto: Fuad Hasim/detikcom)
Denpasar -

Sejumlah partai politik (parpol) merespons format baru debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali berencana menggelar debat Pilgub Bali tanpa dihadiri pendukung dari masing-masing pasangan calon (paslon).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menilai konsep debat saat Pilpres 2024 maupun Pilgub Bali 2018 sudah bagus. Ia menyarankan KPU untuk membatasi jumlah pendukung saat debat berlangsung.

"Jumlah peserta dibatasi. (Tanpa pendukung) seperti pertandingan sepakbola tanpa penonton," ujar Korry kepada detikBali, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korry berpendapat kehadiran pendukung saat debat tetap dibutuhkan dengan tetap mengedepankan isi materi maupun jawaban dari masing-masing paslon. Meski begitu, Korry tetap mengikuti konsep debat yang ditawarkan oleh KPU tersebut jika banyak parpol lain yang menyetujuinya.

Berbeda dengan Korry, Ketua DPD Partai Gerindra Bali I Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyerahkan mekanisme debat sepenuhnya kepada KPU. "Pokoknya apa yang terbaik menurut KPU, kami apresiasi dan kami siap dan mendukung," kata De Gadjah singkat.

ADVERTISEMENT

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto setali tiga uang. Ia menegaskan PSI mengikuti format debat Pilgub Bali yang akan ditetapkan oleh KPU.

Di sisi lain, Adi meminta debat tetap dilaksanakan secara terbuka melalui media sosial dan televisi agar dapat disimak langsung oleh calon pemilih. Menurutnya, debat menjadi ajang untuk mengetahui program kerja dari masing-masing calon.

"Esensi debat itu adalah untuk memaparkan visi, misi, program kerja yang akan dijalankan oleh paslon, baik bupati-wakil bupati, wali kota-wakil wali kota, maupun gubernur-wakil gubernur," kata Adi.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Hanura Bali I Kadek Arimbawa mengatakan debat Pilgub Bali tak perlu digelar dengan penonton. Menurutnya, debat menjadi ajang untuk mengetahui keseriusan calon untuk berhadapan dengan panelis.

"Saya tidak melihat harus meriah. Tapi ingin mengetahui secara lengkap dan penuh dengan konsep misi calon tanpa ada gangguan dari euforia pendukung," kata pria yang akrab disapa Lolak itu.

Sebelumnya, KPU Bali berencana menggelar debat Pilgub 2024 tanpa pendukung masing-masing paslon. Format debat akan diubah dengan gaya pertemuan di wantilan.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengungkapkan pihaknya ingin menghilangkan gaya debat pemilu di Amerika. Ia menilai konsep wantilan paling cocok diterapkan di Bali.

"Jangan gaya-gaya Amerika pakai podium kemudian mukul-mukul (podium), tunjuk-tunjuk. Kalau di Bali begitu mungkin habis itu dia berkelahi di belakang," ujar Lidartawan di DPRD Provinsi Bali, Selasa (4/6/2024).




(iws/iws)

Hide Ads