Kerap Ditanya soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Ini Respons Sri Mulyani

Kerap Ditanya soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Ini Respons Sri Mulyani

Tim detikFinance - detikBali
Kamis, 30 Mei 2024 15:29 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati gelar jumpa pers pemaparan APBN. Menurut Sri Mulyani APBN surplus Rp 75,7 triliun sampai April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Andhika Prasetia)
Bali -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku kerap ditanya terkait program makan bergizi gratis yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia menyebut saat ini sedang menyiapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintahan berikutnya.

"Semuanya selalu menanyakan tentang (program) makan siang gratis gimana, Bu?" ucap Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis (30/5/2024), seperti dikutip dari detikNews.

"Kami memberikan kerangka besar, amplop besar, ini lho APBN yang nanti kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini," imbuh Bendahara Negara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani lantas menyinggung terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menurutnya menjadi syarat menuju negara berpendapatan tinggi (high income country). Ia menyebut tidak ada negara maju tanpa kualitas SDM yang baik.

"Mau dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan makan siang atau makan bergizi, memberikan ibu-ibu hamil, itu semuanya memang tujuannya at the end most important aset dari republik ini adalah manusianya," tutur Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Kementerian Keuangan., Sri Mulyani berujar, terus mereformasi sisi perpajakan dengan memperkuat institusi, membersihkan korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital. Ia berharap langkah tersebut dapat menutup celah korupsi.

"Kami juga melakukan pelayanan yang makin baik. Itu tidak mudah, kami bicara tentang 74 ribu (orang) Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak sekitar 44 ribu (orang), Bea Cukai 15 ribu (orang)," tuturnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan APBN pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dirancang defisit sekitar 2,45% hingga 2,82% dari produk domestik bruto (PDB). Hal itu sejalan dengan belanja pemerintah yang ditargetkan pada kisaran 14,59% hingga 15,18% dari PDB dan penerimaan negara mencapai kisaran 12,14% hingga 12,36% dari PDB.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto mengganti nama program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Ia mengatakan penyebutan istilah program yang baru itu lebih tepat.

"Setelah kami pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya," kata Prabowo dikutip dari detikNews, Sabtu (25/5/2024).

"Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" imbuh Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan nama program tersebut diubah agar waktunya bisa lebih fleksibel. Menurut Habiburokhman, siswa sekolah TK dan SD di berbagai wilayah bisa saja pulang sekolah sebelum waktu jam makan siang.

Oleh karenanya jika siswa TK dan SD yang masuk pagi harus menunggu hingga waktu jam makan siang dan itu terlalu lama. "Dengan demikian waktunya bisa lebih fleksibel, tidak harus jam makan siang, yaitu 12-13, bisa lebih pagi juga," kata Habiburokhman.




(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads