Vegetarian dan vegan sering diasumsikan sebagai pola hidup yang mengindari konsumsi makanan hewani, seperti daging dan ikan. Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan yang penting.
Seseorang yang menganut pola makan vegan tidak hanya menghindari daging dan ikan, tetapi juga semua produk hewani, termasuk telur, susu, dan bahkan madu. Di sisi lain, vegetarian cenderung menghindari daging dan ikan, tetapi masih mungkin mengonsumsi produk turunan hewan seperti telur, susu, dan madu.
Alasan di balik pilihan diet ini bervariasi, mulai dari kekhawatiran akan kesehatan hingga perhatian terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan. Jika Anda mempertimbangkan untuk beralih ke pola makan yang tidak melibatkan produk hewani, maka Anda perlu untuk memahami perbedaan antara vegan dan vegetarian terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rekomendasi 3 Restoran Michelin Star di Bali |
Perbedaan Vegetarian dan Vegan
Meski terdengar sama, namun vegetarian dan vegan sebenarnya berbeda. Simak perbedaan vegetarian dan vegan berikut ini.
1. Pola Makan
Pola makan vegetarian umumnya tidak memasukkan daging, baik itu daging merah, unggas, ikan, kerang, atau sumber lemak hewani. Namun, masih ada kecenderungan beberapa vegetarian untuk tetap mengonsumsi produk turunan hewan seperti telur, susu, dan olahannya seperti keju dan yogurt, serta madu. Hal ini dikarenakan produksi atau pengolahan produk tersebut tidak melibatkan proses penyembelihan.
Di sisi lain, pola makan vegan memiliki aturan yang sangat ketat karena menghindari segala bentuk eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan. Praktik eksploitasi hewan sering terjadi di industri peternakan modern yang menghasilkan telur dan susu. Contohnya, pengembangbiakan lebah untuk memproduksi madu seringkali melibatkan perlakuan yang tidak manusiawi.
Vegan tidak hanya menghindari daging, tetapi juga produk-produk lain seperti susu, telur, gelatin, madu, albumin, dan makanan olahan lainnya yang berasal dari hewan. Selain itu, seorang vegan juga cenderung menghindari penggunaan produk non-pangan seperti tas, sepatu, atau jaket kulit, pakaian dari wol atau sutra, serta produk perawatan kulit yang mengandung bahan berasal dari hewan.
2. Manfaat Kesehatan
Vegetarian dan vegan memiliki manfaat kesehatan yang serupa karena keduanya mempromosikan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan antioksidan dan nutrisi penting. Kedua pola makan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Orang yang mengadopsi pola makan lacto-vegetarian dapat memperoleh lebih banyak mineral dan vitamin seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D dari produk susu yang mereka konsumsi. Sebaliknya, seorang vegan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan nutrisi tersebut karena mereka menghindari konsumsi susu dan telur. Meskipun demikian, penghindaran ini juga dapat membantu menjaga tingkat kolesterol tetap rendah, yang merupakan keuntungan kesehatan tambahan.
3. Risiko Kesehatan
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition pada tahun 2017, vegetarian mungkin dapat mengalami kekurangan vitamin B-6 dan niasin karena pola makan mereka. Di sisi lain, seorang vegan memiliki risiko kekurangan seng dan omega-3 yang lebih tinggi karena tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali.
4. Penurunan Berat Badan
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan vegan umumnya memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan dengan vegetarian dan konsumen daging lainnya. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan vegan yang menghindari konsumsi telur dan produk susu.
Meskipun kedua pola makan baik vegan maupun vegetarian dianggap sehat, namun penting untuk merencanakan pola makan dengan baik guna menghindari risiko kekurangan zat gizi, terutama yang biasanya ditemukan dalam sumber hewani.
Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)