Apa Itu Starlink yang Akan Dipasang Elon Musk di Bali?

Apa Itu Starlink yang Akan Dipasang Elon Musk di Bali?

Rio Raga Sakti - detikBali
Minggu, 19 Mei 2024 05:30 WIB
Jokowi kunjungi lokasi fasilitas produksi roket SpaceX bersama Elon Musk pada Sabtu (14/5/2022) lalu. Yuk, tengok lagi gaya Jokowi dan Elon Musk saat bertemu.
Jokowi kunjungi lokasi fasilitas produksi roket SpaceX bersama Elon Musk pada Sabtu (14/5/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Denpasar -

EO SpaceX Elon Musk dijadwalkan meresmikan layanan internet Starlink miliknya saat acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Didampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Musk akan meresmikan pemasangan Starlink di Puskesmas Pembantu 1 Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024).

Lantas, apa itu Starlink? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starlink adalah layanan internet berbasis satelit yang dimiliki oleh Elon Musk. Pengembangan Starlink sudah dimulai sejak 2015 silam.

Pada 2018, SpaceX meluncurkan satelit prototipe pertamanya ke orbit. Saat ini, ada sekitar 5.000 satelit milik Starlink yang berhasil mengorbit di luar angkasa.

ADVERTISEMENT

Pembangunan jaringan satelit Starlink konon bertujuan untuk memberikan akses internet berkualitas tinggi kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil. Teknologi ini memanfaatkan konsep low earth orbit (LEO), yang diklaim dapat merevolusi konektivitas internet di seluruh dunia.

Pada dasarnya, layanan internet Starlink tidak jauh berbeda dengan layanan internet yang sudah tersedia di Indonesia. Perbedaannya, Starlink menyediakan koneksi internet melalui satelit di luar angkasa, bukan melalui kabel fiber optic.

Starlink juga sudah menyediakan beberapa layanan beserta harganya yang ditawarkan di laman resminya. Saat ini, Starlink menawarkan dua paket layanan, yaitu personal dan bisnis. Setiap paket tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu residensial, mobilitas darat, dan mobilitas di laut.

Para palanggan Starlink akan mendapatkan dua perangkat untuk mengakses layanan internet. Dua perangkat tersebut, yakni antena penangkap sinyal satelit (Starlink Base) dan WiFi Router.

Starlink telah memperoleh izin untuk beroperasi di Indonesia, termasuk melalui proses uji laik operasi (ULO) yang ketat. Selain di Bali, Starlink rencananya juga diuji coba di Ibu Kota Negara Nusantara pada Mei ini.

Starlink Beroperasi di Indonesia

Sebelumnya, beroperasinya Starlink di Indonesia dikhawatirkan akan mengganggu pasaran penyedia jasa layanan (provider) internet lokal yang terlebih dahulu beroperasi. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kompetisi antar provider internet memang tak bisa dihindarkan.

Luhut pun menyadari potensi persaingan dengan perusahaan penyedia layanan internet yang sudah lebih dulu beroperasi di Indonesia. "Semua harus berkompetisi. Sama dengan masuknya maskapai asing," kata Luhut di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (15/5/2024).

Ia menuturkan perusahaan asing boleh beroperasi di Indonesia dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Dia berencana membuat peraturan lain agar tidak ada perusahaan provider internet yang merasa dirugikan akibat persaingan tidak sehat.

"Kami tata. Misalnya dulu ada aturan (kepemilikan) sahamnya tidak boleh majority. Jadi, kami harus buat peraturan yang betul-betul terintegrasi. Kami akan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang menguntungkan Indonesia," kata Luhut.

Pada lain kesempatan, Luhut mengatakan Elon Musk melihat investasi Starlink sangat menjanjikan di Indonesia.

"Dia (Elon Musk) Starlinknya beroperasi di Indonesia. Dia melihat Indonesia (sebagai) tujuan investasi yang menjanjikan. Mungkin dalam bidang baterai dan segala macamnya," kata Luhut.

Sementara itu, Pangkogabwilhan II TNI AU Marsekal Madya Khairil Lubis mengatakan kedatangan Elon Musk di Bali saat WWF ke-20 akan dikawal dengan pengamanan VIP (Very Important Person) atau setingkat menteri. Hal itu dilakukan karena mantan CEO Twitter itu bukan kepala negara.

"Elon Musk bukan kepala negara. Sama setingkat menteri. Jadi, pengamanan setingkat menteri. Tidak ada perlakuan khusus," kata Khairil.

Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads