Hanyut di Saluran Irigasi, Balita di Mendoyo Jembrana Tewas

Hanyut di Saluran Irigasi, Balita di Mendoyo Jembrana Tewas

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 17 Mei 2024 20:24 WIB
Saluran irigasi lokasi seorang balita hanyut hingga tewas di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (17/5/2024). (Foto: Dok. Polsek Mendoyo)
Saluran irigasi lokasi seorang balita hanyut hingga tewas di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (17/5/2024). (Foto: Dok. Polsek Mendoyo)
Jembrana -

Ketut Aska Pradita ditemukan tewas setelah hanyut di saluran irigasi atau telabah di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (17/5/2024). Balita berusia 18 bulan itu sebelumnya bermain di halaman rumahnya sekitar pukul 16.00 Wita.

Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana mengungkapkan ayah kandung Aska, I Made Adi Suadnyana, sedang berada di sawah saat anak lanangnya itu hanyut di saluran irigasi. Awalnya, Suadnyana mendapat kabar bahwa anaknya tidak ada di rumah oleh istrinya, Ni Made Sinta Susriya Dewi.

"Awalnya Aska ini bermain bersama kakaknya. Setelah beberapa saat, korban tidak lagi terlihat dan tidak kunjung pulang," ungkap Artana saat dikonfirmasi detikBali, Jumat malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Artana, keluarga sempat mencari Aska di sekitar rumah mereka. Mereka pun panik lantaran Aska tak kunjung ditemukan.

Beberapa saat kemudian, Suadnyana mendapat informasi dari warga bahwa ada anak kecil di saluran irigasi yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah mereka. Ketika itu, saksi sedang mencuci perabotan di saluran irigasi depan rumahnya sekitar pukul 16.15 Wita.

"Tiba-tiba ada tangan anak kecil yang menabrak kakinya dari arah utara dalam kondisi mengambang dan posisi tengadah," kata Artana.

Saksi kemudian berteriak minta tolong. Setelah dicek, anak kecil tersebut ternyata Aska. "Salah seorang warga lainnya datang untuk membantu mengangkat korban dan memberikan pertolongan pertama," imbuh Artana.

Artana menuturkan Aska sempat dievakuasi ke Puskesmas 1 Mendoyo oleh keluarganya. Namun, tim medis menyatakan bahwa Aska sudah meninggal dunia.

"Dari keterangan dokter, tubuh korban sudah kebiruan, keluar busa dari hidung, jari-jarinya membiru, dan pupil mata melebar," pungkas Artana.

Menurut Artana, pihak keluarga telah menerima kejadian itu sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Aska.




(iws/dpw)

Hide Ads