Ihram Dipakai Kapan dan di Mana Saja? Berikut Penjelasannya

Ihram Dipakai Kapan dan di Mana Saja? Berikut Penjelasannya

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 15 Mei 2024 10:15 WIB
Tutorial Pakaian Ihram Haji
Pakaian ihram. Foto: Fuad Fariz/ detikcom
Denpasar -

Ihram merupakan pakaian khusus yang dikenakan oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Mengenakan pakaian ihram juga ada ketentuan dan syarat-syaratnya. Ada juga batas tempat mengenakan pakaian ihram yang disebut miqat.

Dalam bahasa Arab, miqat memiliki arti sebagai waktu. Jadi, bisa diartikan bahwa miqat merupakan batas tempat atau waktu untuk memulai berihram dalam pelaksanaan haji. Miqat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu miqat Zamani dan miqat Makani.

Berikut penjelasan terkait pakaian ihram dan miqat yang dilansir dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Miqat Zamani

Miqat Zamani adalah batasan yang ditentukan berdasarkan waktu, termasuk tanggal, bulan, dan periode haji. Dalam konteks ibadah haji, miqat Zamani dimulai dari bulan Syawal hingga matahari terbit pada 10 Zulhijah, waktu di mana ibadah haji berlangsung. Sementara itu, untuk umrah, miqat Zamani dapat dimulai kapan saja sepanjang tahun.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 189:

ΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€Ω”ΩŽΩ„ΩΩˆΩ†ΩŽΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ω±Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ‡ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ©Ω Ϋ– قُلْ Ω‡ΩΩ‰ΩŽ Ω…ΩŽΩˆΩŽΩ°Ω‚ΩΩŠΨͺُ Ω„ΩΩ„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω ΩˆΩŽΩ±Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ¬Ω‘Ω Ϋ— ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ψ³ΩŽ ٱلْبِرُّ Ψ¨ΩΨ£ΩŽΩ† ΨͺΩŽΨ£Ω’Ψͺُوا۟ Ω±Ω„Ω’Ψ¨ΩΩŠΩΩˆΨͺَ مِن ΨΈΩΩ‡ΩΩˆΨ±ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ°ΩƒΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω±Ω„Ω’Ψ¨ΩΨ±Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΩ†Ω Ω±ΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩŽΩ‰Ω° Ϋ— ΩˆΩŽΨ£Ω’Ψͺُوا۟ Ω±Ω„Ω’Ψ¨ΩΩŠΩΩˆΨͺَ مِنْ Ψ£ΩŽΨ¨Ω’ΩˆΩŽΩ°Ψ¨ΩΩ‡ΩŽΨ§ ۚ وَٱΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΨ§ΫŸ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽ Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩΩΩ’Ω„ΩΨ­ΩΩˆΩ†ΩŽ

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Miqat Makani

Miqat makani adalah lokasi di mana orang yang ingin melakukan haji atau umrah harus mengenakan ihram. Mereka yang berencana melaksanakan haji atau umrah tidak boleh melewati lokasi-lokasi ini tanpa mengenakan ihram.

Mengutip buku Fiqih Sunnah 3 karya Sayyid Sabiq, Rasulullah telah menetapkan di mana saja tempat untuk berihram.

Β· Tempat berihram para penduduk Madinah adalah Dzulhulaifah, berlokasi di sebelah utara 450 km dari kota Makkah.

Β· Miqat bagi penduduk syam adalah Juhfah (187 km dari kota Makkah dan berada di sebelah barat laut). Letak Juhfah berdekatan dengan Rabig, di mana jarak antara Rabig dan Makkah adalah 204 km.

Β· Miqat bagi penduduk Yaman adalah Yalamlam yang terletak di selatan Makkah. Jaraknya dengan Kota Suci sebesar 54 km.

Β· Miqat bagi penduduk Irak adalah Dzatu I'rq yang terletak di sebelah timur laut Makkah. Jaraknya dari Makkah adalah 94 km.

Lalu, Nabi Muhammad saw bersabda:

"Itulah miqat bagi mereka dan bagi siapa saja yang datang di sana yang bukan penduduknya, yang ingin haji dan umrah. Bagi yang lebih dekat dari itu (dalam garis miqat), maka dia (melaksanakan) ihram dari kampungnya. Sehingga, penduduk Makkah ihrāmnya dari Makkah," (H.R. Muslim).

ADVERTISEMENT

Cara Memakai Kain Ihram

Kain ihram adalah pakaian yang digunakan oleh pria saat melaksanakan ibadah haji dan umrah, dengan beberapa aturan khusus. Setiap set pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan.

Cara mengenakan kain ihram yang benar adalah dengan menyampirkan satu kain di atas bahu untuk menutupi dada, sedangkan kain lainnya dikenakan di bagian bawah dengan cara seperti memakai sarung, menutupi area dari pusar hingga lutut.

Saat melaksanakan tawaf, cara mengenakan kain ihram sedikit berbeda. Jemaah laki-laki dianjurkan untuk mengenakan kain ihram dengan cara idhtiba'. Artinya, idhtiba' adalah dengan meletakkan bagian tengah kain selendang di bawah bahu kanan, sedangkan kedua ujung kain diletakkan di atas bahu kiri.

Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads