Museum Bung Karno Bali: Sejarah, Daya Tarik, Lokasi, Jam Buka, dan Harga

Foto: Museum Bung Karno beralamat di Jalan Raya Puputan Nomor 80, Renon, Denpasar, Bali. (Instagram @@museumagungbungkarno)

Daftar Isi

Sejarah Museum Bung Karno
Daya Tarik
Lokasi Museum Bung Karno
Jam Operasional
Harga Tiket Masuk

Denpasar -

Museum Agung Bung Karno adalah museum khusus yang berada di bawah kepemilikan dan pengelolaan Yayasan Kepustakaan Bung Karno. Ini menjadi salah satu tempat unik dan menarik yang wajib dikunjungi. Anda dapat secara tidak langsung akan mendalami kisah hidup Bung Karno.

Penasaran dengan sejarah, daya tarik, lokasi hingga biaya tiket masuknya? Simak informasi lebih lanjut, berikut ini!

Sejarah Museum Bung Karno

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Pada tanggal 1 Juni 1990 Yayasan Kepustakaan Bung Karno didirikan oleh Shri Wedastera Suyasa (Alm) yang kemudian dilanjutkan oleh Gus Marhaen. Gus Marhaen menggagas didirikannya Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno. Gedung perpustakaan dan museum diresmikan pada Minggu, 22 November 2015 oleh putri Bung Karno yaitu Megawati Soekarnoputri.

Melalui museum ini, pengunjung dapat melihat sejarah dari sang proklamator. Dengan bangunan bernuansa khas Bali yang terdiri dari 4 lantai. Adanya museum Bung Karno bertujuan untuk menyediakan informasi sejarah bangsa Indonesia pada umumnya dan sejarah perjalanan Bung Karno sebagai Proklamator dan Presiden Republik Indonesia pertama.

Daya Tarik

Museum Bung Karno memiliki daya tarik yang berbeda dibandingkan dengan museum lainnya. Mulai dari pintu masuknya sudah dapat melihat sebuah mobil dengan plat nomor RI-1 yang konon pernah digunakan oleh Bung Karno.

Di lantai pertama, pengunjung akan masuk ke sebuah perpustakaan yang didalamnya berisikan deretan buku-buku berisi tulisan-tulisan, pidato, hingga buku yang pernah dibaca Bung Karno. Jumlah buku di perpustakaan ini dikatakan mencapai 1,4 juta eksemplar.

Di lantai kedua, pengunjung dapat melihat beragam barang yang akan membawa perjalan waktu ke masa lalu. Terdapat sebuah ruangan yang didesain seperti ruang tamu lengkap dengan kursi-kursi dari rotan, mesin ketik, radio, telepon, foto-foto jadul Bung Karno, hingga setelan jas berwarna hijau lengkap dengan dasi dan topi berlogo PNI. Terdapat hal menarik lainnya yaitu terdapat sebuah prasasti "kakawin bomantaka" yang terbuat dari daun lontar.

Di lantai tiga, pengunjung dapat melihat koleksi lukisan dan foto-foto bersejarah terkait kehidupan Sang Proklamator, yang masih asli hitam-putih hingga yang sudah hasil pewarnaan ulang.

Di lantai empat, pengunjung akan melihat desain sebagai kamar tidur Bung Karno dan keluarga. Lalu terdapat juga meja rias Ibu Negara Fatmawati dan miniature Tirta Empul. Konon koleksi di sini adalah properti asli yang pernah dipakai oleh Bung Karno dan Ibu Fatmawati pada tahun 1945.