Polda Bali Akan Kawal Delegasi WWF 2024 di Objek-objek Wisata

Polda Bali Akan Kawal Delegasi WWF 2024 di Objek-objek Wisata

Hakim Dwi Saputra - detikBali
Rabu, 08 Mei 2024 21:16 WIB
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolda Bali, Jumat (5/1/2024). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Foto: Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolda Bali, Jumat (5/1/2024). (Dok. I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Kepolisian Daerah (Polda) Bali akan mengawal agenda para delegasi World Water Forum (WWF) 2024 mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali. WWF ke-10 akan digelar mulai 18 sampai 25 Mei 2024.

Sejumlah destinasi yang akan dikunjungi delegasi WWF antara lain, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali Turtle Island Development (BTID), Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter, dan Museum Subak Tabanan.

Tak cuma itu, para delegasi juga dijadwalkan mengunjungi Jatiluwih Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul, Danau Batur di Bangli, dan Cultural Village Ubud di Gianyar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengamanan tersebut betul-betul kami atur mulai dari lokasi yang dikunjungi maupun pengamanan rute-rute yang akan dilalui," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, dalam siaran pers yang diterima detikBali, Rabu (8/5/2024).

Jansen menegaskan Polda Bali juga sudah siap mengamankan gelaran WWF ke-10 2024 yang dipusatkan di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Badung.

Polda Bali juga rutin melaporkan perkembangan situasi kamtibmas dan berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kodam/IX Udayana maupun Pemerintah Provinsi Bali, untuk memperkuat sinergi baik dalam tugas rutin maupun dalam rangka pengamanan World Water Forum.

Untuk menunjang pekerjaan personel di lapangan, Jansen melanjutkan, Polda Bali memiliki dua command center yang dilengkapi peralatan canggih, para operator ahli dan terlatih yang terletak di ITDC Nusa Dua dan Mako Polda Bali.

Command Center Polda Bali memiliki lebih dari 1.700 titik CCTV yang terpasang di berbagai lokasi strategis di seluruh Bali, seperti kawasan wisata Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul, dan beberapa titik yang menjadi pintu masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Padangbai, dan Pelabuhan Celukan Bawang.

Kamera pengawas juga terpasang di terminal-terminal antarprovinsi dan di jalan-jalan protokol, kawasan kota, termasuk tempat-tempat umum lainnya dan lokasi yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya.

"Seluruh CCTV tersebut akan tersambung langsung ke layar-layar monitor di ruang Command Center Polda Bali," terang Jansen.

Kamera pengawas yang dimiliki Polda Bali saat ini memiliki berbagai fitur canggih dalam pengendalian operasi kepolisian yang terhubung dengan aplikasi informasi vital, seperti informasi cuaca dan bencana alam, pemantauan arus lalu lintas dan alat penghitung kendaraan yang melintas dan pendeteksi kerumunan orang, serta deteksi plat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Korlantas Polri.

Pada kamera pengawas tersebut terdapat juga alat deteksi identifikasi wajah yang terintegrasi langsung dengan database Dukcapil dan Pusinafis Bareskrim Polri, meliputi red notice, baik WNA maupun WNI, termasuk data teroris dan residivis, monitoring GPS ranmor patroli dan Pengawalan, serta monitoring drone di lokasi pelaksanaan WWF ke-10.




(hsa/gsp)

Hide Ads