Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pentingnya pelaksanaan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I) di Bali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pariwisata dan produk ekonomi kreatif unik dari suatu daerah yang bisa diunggulkan.
Dengan uji petik, pelaku UMKM yang bakal menentukan apa yang akan diunggulkan, baik dari kuliner, kriya, fashion atau seni pertunjukan.
"Ini yang nanti dikomunikasikan dan diajukan secara resmi ke Kemenparekraf. Nanti Kemenparekraf akan melakukan proses uji petik dan setelah selesai uji petik maka seandainya memenuhi syarat akan ditetapkan menjadi Kabupaten Kreatif Nasional," kata Sandi saat berkunjung ke Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Sabtu (27/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Kabupaten Kreatif Nasional yang terpilih suatu saat akan diajukan menjadi UNESCO Creativ Citys. Pihaknya berkeinginan melalui hal tersebut nantinya akan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat pelaku ekonomi kreatif.
"Proses uji petik hanya memakan waktu empat bulan. Jadi, jika selesai pada akhir tahun nanti akan ditetapkan sebagai kabupaten dan kota kreatif," sebutnya.
Sandiaga mengungkapkan ekosistem ekonomi kreatif Kabupaten Badung harus bersiap dan bahkan tadi ada salah seorang pelaku ekonomi kreatif yang meminta agar Badung mengajukan proses uji petik.
"(Uji petik Badung) Belum diajukan. Tadi langsung disampaikan ke Pak Kabid dan Pak Kabid akan berkoordinasi dengan Pak Kadis dan Pak Bupati karena itu harus secara resmi diajukan," katanya.
Sandiaga mengungkapkan alasan Badung belum mengajukan kemungkinan disebabkan oleh masih berproses.
"Ini karena pendataan dari pelaku ekonomi kreatifnya maupun juga karena ini sifatnya button up. Jadi, dari pelaku ekonomi kreatifnya juga harus menentukan subsektor mana yang nanti akan menjadi sektor unggulan," imbuhnya.
(dpw/dpw)