Viral di TikTok, Lagu Alamak Raya Lagi! Dinilai Haram oleh Ulama

Viral di TikTok, Lagu Alamak Raya Lagi! Dinilai Haram oleh Ulama

Gresnia Arela Febriani - detikBali
Sabtu, 20 Apr 2024 10:08 WIB
Cuplikan video klip lagu Alamak Raya Lagi! yang menjadi tren di TikTok.
Cuplikan Lagu Alamak Raya Lagi! (Foto: Dok. Instagram @defamofficial.)
Bali -

Lagu Alamak Raya Lagi! viral di media sosial dan banyak dijadikan konten pada momen suasana Lebaran Idul Fitri. Tapi ternyata, lagu viral tersebut malah dinilai haram oleh ulama. Kok bisa?

Dilansir dari Wolipop, Lagu berjudul Alamak Raya Lagi! dinyanyikan oleh grup asal Malaysia, De Fam. Grup ini beranggotakan tiga wanita yaitu Azira Shafinaz, Sophia Liana, dan Cik Manggis.

Lagu Alamak Raya Lagi! sukses dan meledak di beberapa penjuru dunia. Lagu ini paling ramai dijadikan audio konten di TikTok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebut saja grup idola K-Pop TRI.BE yang menjadikan lagu ini sebagai konten. Ada juga kru tari Jepang Avantgardey menampilkan versi mereka sendiri. Warganet tampaknya berpikir lagu itu hanya kesenangan yang tidak berbahaya, tapi seorang ahli hukum Islam menganggapnya sebagai haram.

Tantangan tarian TikTok 'Alamak Raya Lagi!' membutuhkan setidaknya tiga orang untuk sinkron bibir dengan kata-kata "Alamak" sebelum menari lagu tersebut.

ADVERTISEMENT
Cuplikan video klip lagu Alamak Raya Lagi! yang menjadi tren di TikTok.Cuplikan video klip lagu Alamak Raya Lagi! yang menjadi tren di TikTok. Foto: Dok. Instagram @defamofficial.

Menurut ahli hukum Islam di Malaysia, Mufti Terengganu, Datuk Dr Mohamad Sabri Harun, lagu itu bisa menyebabkan dosa dan akan dianggap haram jika mendorong orang, terutama wanita untuk mengekspos aurat dan menurunkan martabat mereka. Dia menambahkan tren joget Alamak Raya Lagi! juga bisa merendahkan perayaan Hari Raya karena ini adalah acara keagamaan.

"Setiap tindakan negatif pasti akan mencemari keharmonisan perayaan Idul Fitri itu sendiri," katanya kepada media Malaysia, Sinar Harian. Selain itu, dia juga menyatakan kekecewaannya pada komunitas Muslim yang mengikuti tren tanpa memikirkan konsekuensinya.

Sementara beberapa tokoh masyarakat agama dan netizen tidak setuju dengan lagu tersebut dan implikasi negatifnya, selebriti lokal berpendapat berbeda. Salah satunya, aktris Fasha Sandha menanggapi kritik tersebut. Ia mengatakan bahwa orang harus menikmati hidup sesuka mereka. Penyanyi Aina Abdul juga membela De Fam dengan menyarankan pendengar untuk bersantai.

Menerima berbagai kritik, grup De Fam sendiri sebelumnya sudah memberikan klarifikasi bahwa lagu dan pilihan kata-katanya tidak dimaksud terlalu serius.

"Pesan lagu ini ringan di mana kami bertindak mengejutkan pada kedatangan awal Hari Raya," kata anggota Cik Manggis.

Trio De Fam menyatakan bahwa penggunaan kata 'Alamak' adalah untuk menggambarkan suasana keributan, kekacauan dan kemeriahan selama perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Cuplikan video klip lagu Alamak Raya Lagi! yang menjadi tren di TikTok.Cuplikan video klip lagu Alamak Raya Lagi! yang menjadi tren di TikTok. Foto: Dok. Instagram @defamofficial.

"Kami menceritakan sketsa ketika kami berada di kekacauan saat berada di kampung, ingin membuat kue, menghilang ke Hari Raya pertama, sebenarnya itu hanya untuk memberi tahu kami apa yang terjadi pada Hari Raya. Terkadang kami panik di pagi hari (saat berangkat salat Ied), hal-hal seperti itu. Penggunaan kata itu tidak 'dalam' dan itu sebenarnya adalah cerita yang sangat umum di antara kita," jelas personel De Fam, Sophia Liana.

Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads