Dua politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) paling populer di Bali, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, menjadi dua aktor utama dalam 'drama' perebutan tiket calon Gubernur Bali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Meski keduanya membantah bersaing, tapi aroma berebut dukungan menyeruak.
Wayan Koster yang menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali telah mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP di beberapa wilayah Bali, salah satunya Karangasem.
Sedangkan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dinilai tengah membangun citra melalui pemberian Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada perbekel di beberapa kabupaten/kota, seperti Klungkung dan Buleleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan Giri itu kan nasibnya bagus jadi bupati yang kabupatennya kaya dan dia bisa mempergunakan instrumen itu dengan baik," ujar Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar I Nyoman Subanda kepada detikBali, Rabu (17/4/2024).
Giri Prasta Bantah Bertemu Perbekel Terkait Pilgub
Banyak perbekel menggelar pertemuan dengan Giri Prasta. Namun, Giri Prasta tegas membantah pertemuan dengan para perbekel itu terkait Pilgub Bali 2024.
"Mereka datang hanya ingin dapat BKK. Tidak ada kaitannya dengan pemilihan gubernur yang akan datang," kata Giri Prasta di GOR Gunung Agung, Amlapura, Karangasem, Rabu.
Giri sudah mendengar aspirasi masyarakat Bali yang menginginkannya maju pada Pilgub Bali 2024. Namun, sejauh ini dia belum berpikir ke arah sana.
"Saya tidak pernah terpikir untuk itu (Pilgub Bali). Saat ini saya fokus terkait program Badung Angelus Bhuana untuk dapat membantu masyarakat Bali," ungkap Bupati Badung dua periode itu.
Bahkan, Giri berharap, siapapun nanti yang menjadi Bupati Badung program tersebut bisa terus dilanjutkan. Karena manfaatnya sangat banyak untuk masyarakat Bali dan sekitarnya.
Peluang Pasangan Koster-Giri Prasta
Sejumlah pihak juga berupaya mendukung Koster dan Giri Prasta berpasangan maju di Pilgub 2024. Ini untuk mengakomodasi basis dukungan kedua kubu. Giri Prasta pun buka suara terkait peluangnya maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Koster. Usulan paket Koster-Giri Prasta ini datang dari DPC PDIP Bangli.
"Bagus sekali, terima kasih kalau saya dibegitukan (dipasangkan), itu adalah penghargaan," kata Giri Prasta di GOR Gunung Agung, Karangasem, setelah menyerahkan dana hibah ke masyarakat Karangasem, Rabu (17/4/2024).
Sementara, pengamat politik dari Undiknas, I Nyoman Subanda, berpendapat dipasangkannya Koster dengan Giri Prasta untuk Pilgub Bali 2024 merupakan kawin paksa. Namun, hal itu bisa meredam rivalitas kedua politikus partai banteng yang disebut-sebut bakal berlaga di kontestasi tahun ini.
"Artinya kawin paksa, dengan begitu tidak akan ada potensi perpecahan lagi di PDIP," kata Subanda kepada detikBali, Rabu.
PDIP Karangasem Dukung Koster-Cok Ace
Sebelumnya, DPC PDIP Karangasem mengusulkan pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) maju kembali di Pilgub Bali 2024. Koster-Ace dipertahankan karena dianggap mampu membangun Bali dengan baik dan komunikasi keduanya juga dinilai sangat kompak.
"Berdasarkan hasil rapat internal kemarin di DPC, untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali incumbent (Koster-Ace) masih dipertahankan dan kami semua sepakat terkait hal itu," kata Ketua DPC PDIP Karangasem I Gede Dana, Selasa (16/4/2024).
Dana mengakui ada beberapa anggota rapat yang mengusulkan pasangan Koster-Giri Prasta pada pilgub tahun ini. Bahkan jumlahnya juga tidak kalah banyak. Semua aspirasi dan usulan tersebut diakomodasi dan dipertimbangkan.
"Selanjutnya aspirasi ini kami serahkan ke DPP melalui DPD. Apapun nanti yang diputuskan oleh DPP kami siap mengamankan rekomendasi tersebut," ujar Dana.
Rapat internal DPC PDIP Karangasem juga melakukan penjaringan calon bupati dan wakil bupati Karangasem. Dana mengeklaim seluruh peserta rapat sepakat mengusung dirinya yang berstatus petahana untuk maju lagi di Pemilihan Bupati (Pilbup) Karangasem.
(hsa/hsa)