Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat, 15 Daerah Ini Ikut Merayakan

Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat, 15 Daerah Ini Ikut Merayakan

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Selasa, 16 Apr 2024 11:32 WIB
Sejumlah pedagang ketupat menjajakan barang dagangannya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (1/5/2022). Menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H yang diperkirakan akan jatuh pada Senin (2/5) esok, pedagang sarung ketupat ramai terlihat di kawasan Pasar Kebayoran Lama.
Ilustrasi ketupat. Foto: Grandyos Zafna
Denpasar -

Hari Raya Idul Fitri baru saja berlalu. Tapi apakah detikers tahu masyarakat di beberapa daerah masih memiliki satu tradisi Lebaran lagi lho, yakni Lebaran Ketupat.

Lebaran Ketupat adalah tradisi lebaran yang dilakukan seminggu setelah Idul Fitri yang bertepatan pada 8 Syawal sebagai penanda bahwa Idul Fitri telah berakhir. Lebaran Ketupat 1445 Hirjriah akan jatuh pada Rabu (17/4/2024).

Setiap daerah memiliki sebutan khusus untuk tradisi Lebaran Ketupat ini, akan tetapi maknanya kurang lebih sama. Lantas, bagaimana sih sejarah di balik adanya tradisi Lebaran Ketupat ini? Simak uraian berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat di LamonganLebaran Ketupat di Lamongan Foto: Istimewa (Dok Disparbud Lamongan)

Melansir dari laman MIS Al Falah Kuncung, menurut Hikayat Indraputra, ketupat telah menjadi makanan yang populer di kalangan rakyat sejak abad ke-18 Masehi. Tradisi Lebaran Ketupat diyakini telah ada sejak zaman dahulu, seiring dengan penyebaran agama Islam di Jawa.

Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga disebut sebagai tokoh yang pertama kali memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat. Sunan Kalijaga memperkenalkan dua kali perayaan, yaitu bakda Lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (Lebaran Ketupat).

ADVERTISEMENT

Lebaran Ketupat juga sering disebut sebagai Syawalan, sebuah tradisi yang menggambarkan semangat kebersamaan. Tradisi ini dikenal juga dengan sebutan "Kenduri Ketupat".

Pada zaman Wali Songo, perayaan Lebaran Ketupat umumnya dilaksanakan melalui tradisi slametan yang telah dikenal di masyarakat. Selain sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran Islam tentang syukur, sedekah, dan silaturahmi di hari Lebaran.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkuat hubungan sosial dan keagamaan.

Lebaran Ketupat menjadi simbol penting dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai kebersamaan serta keagamaan di masyarakat Jawa. Melalui perayaan ini, orang-orang tidak hanya menikmati hidangan ketupat, tetapi juga merayakan rasa syukur dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan.

Tradisi Lebaran Ketupat terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian integral dari budaya dan identitas masyarakat Jawa.

15 Daerah yang Merayakan Lebaran Ketupat

Perayaan Lebaran Ketupat di Pantai Duduk 3, Senggigi, Lombok Barat Sabtu (29/4/2023).Perayaan Lebaran Ketupat di Pantai Duduk 3, Senggigi, Lombok Barat Sabtu (29/4/2023). Foto: Helmy Akbar/detikBali

Lebaran ketupat memang berasal dari tradisi masyarakat Jawa, akan tetapi tradisi ini tidak hanya ramai dirayakan di wilayah Jawa saja, loh!

Ada beberapa daerah lain diluar pulau Jawa yang juga merayakan tradisi ini, beberapa daerah tersebut yang melakukan tradisi lebaran ketupat baik dari Jawa maupun luar Jawa diantaranya:

Pulau Jawa


β€’ Magelang


β€’ Kudus


β€’ Banyuwangi


β€’ Pasuruan


β€’ Batu


β€’ Demak


β€’ Madura


β€’ Trenggalek


β€’ Rembang


β€’ Gresik


β€’ Jepara


Luar Jawa


β€’ Lombok


β€’ Gorontalo


β€’ Manado


β€’ Kolaka


Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads