Sopir Truk Antre 5 Jam Menuju Pelabuhan Gilimanuk gegara Pembatasan Kendaraan

Sopir Truk Antre 5 Jam Menuju Pelabuhan Gilimanuk gegara Pembatasan Kendaraan

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 05 Apr 2024 17:51 WIB
Antrean truk diΒ areaΒ UPPKB Cekik mengular hingga ke ruas JalanΒ Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (5/4/2024). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Antrean truk diΒ areaΒ UPPKB Cekik mengular hingga ke ruas JalanΒ Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (5/4/2024). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Pembatasan lalu lintas angkutan barang selama periode Lebaran 2024 mulai diterapkan. Kebijakan tersebut mengakibatkan antrean truk di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali. Bahkan, sejumlah sopir truk mengantre berjam-jam dari area Kantor UPPKB Cekik saat hendak masuk ke kawasan Pelabuhan Gilimanuk.

Pantauan detikBali pada Jumat (5/4/2024), antrean truk mengular hingga di depan Monumen Lintas Laut, Gilimanuk. Antrean ini terjadi sejak pagi hingga pukul 14.00 Wita.

Paiton, seorang sopir truk asal Jawa Barat, mengaku sudah terjebak macet selama lima jam. Ia berangkat dari Denpasar sekitar pukul 04.00 Wita dan sampai di area parkir UPPKB Cekik sekitar pukul 08.00 Wita. Hingga pukul 13.00 Wita, dia masih antre untuk masuk ke pelabuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah tahu tentang pembatasan, tapi kemarin saya trip terakhir dari Jawa dan hari ini saya balik. Pembatasan kan dimulai pukul 09.00 Wita, jadi saya kira masih bisa melintas," ungkap pria 42 tahun ini.

Paiton mengatakan banyak truk yang kembali ke Jawa untuk menghindari pembatasan kendaraan. Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya antrean panjang.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Paiton menyebut banyak pemudik yang ingin menumpang pada bak truk yang dikendarainya. Namun, dia menolak.

"Banyak yang ingin ikut menumpang, saya tidak berani mengajak. Katanya biar cepat tidak perlu antre," jelas Paiton.

Sopir truk lainnya, Ucup, juga turut terjebak dalam antrean menuju Pelabuhan Gilimanuk. Pria berusia 46 itu hendak kembali ke Jawa setelah mengirim kendaraan ke kawasan Denpasar menggunakan truk pengangkut mobil.

"Saya mau balik ke Jawa, karena ini pengiriman terakhir dan memang sudah diinfokan oleh perusahaan ada pembatasan ini. Namun, saya terjebak macet," kata Ucup.

Sementara itu, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengimbau para pemudik untuk tidak mengandalkan calo demi mempercepat masuk ke kapal. Dia menegaskan akan menindak tegas calo tiket selama arus mudik Lebaran.

"Tetap ikuti arahan petugas, jangan mempercayai calo. Kami akan tindak tegas jika ada calo dan mempengaruhi antrean," ujar Endang.

Sebelumnya, Korsatpel UPPKB Cekik Made Ardana mengungkapkan pembatasan kendaraan barang sudah dimulai hari ini. Meski begitu, angkutan barang yang membawa kebutuhan pokok seperti sembako dan bahan bakar minyak tetap diizinkan melintas dengan membawa dokumen yang telah ditentukan.

Kendaraan angkutan barang yang tidak memenuhi syarat untuk melintas sudah mulai parkir. "Skala prioritas melintas untuk pemudik, sehingga jika situasi padat truk sumbu tiga akan diarahkan ke kantong parkir. Mereka juga sudah parkir di sejumlah titik," kata Ardana, Jumat.




(iws/iws)

Hide Ads