Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung lolos 10 besar nasional dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024. Ajang tersebut digelar Kementerian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS).
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Klungkung I Ketut Budiarta mengatakan saat ini pihaknya sedang menjalani penilaian tahap kedua dan verifikasi tingkat kabupaten dengan wawancara langsung oleh tim penilai independen dan tim penilai utama.
"Inovasi yang kami bawa adalah terkait dengan penilaian ini adalah produk unggulan daerah berupa rumput laut, yang hingga kini menjadi salah satu daya tarik pertanian di Nusa Penida yang terus berinovasi," kata Budiarta ditemui detikBali di sela-sela penilaian, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiarta mengungkapkan rumput laut terbukti memberikan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat Nusa Penida yang kehilangan pekerjaan sektor pariwisata akibat pandemi COVID-19.
"Inovasi yang kami lakukan adalah sinergi pengembangan produk unggulan ini (rumput laut), dengan pengembangan destinasi pariwisata, hingga menciptakan rantai pasokan rumput laut dan produk olahannya untuk menunjang terciptanya destinasi wisata rumput laut Kepulauan Nusa Penida," ungkapnya.
Dari hulu sampai hilir dilakukan pendampingan melalui pemberdayaan masyarakat, terutama kaum wanita melalui produk olahan rumput laut untuk meningkatkan nilai tambah produksi rumput laut. Proses inovasi tersebut sudah berlangsung dari 2020.
"Mulai dari pelatihan, pendampingan pengemasan produk, penetapan kampung budidaya rumput laut, perencanaan destinasi wisata hingga 2024 ini pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi," jelas pejabat asal Desa Manduang ini.
Dikatakan, melalui uji coba demplot rumput laut dan penerapan Good Agricultural Practice budidaya rumput laut, produksi rumput laut berhasil ditingkatkan menjadi 11 ribu ton lebih pada 2021. Lalu pada 2023 menjadi 15 ribu ton lebih.
Hingga kemudian muncul produk-produk olahan rumput laut seperti kerupuk oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Segara di Desa Suana, produk sabun cuci piring dan sabun cuci tangan berbahan dasar rumput laut oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM ) bermerk Wisu di Desa Jungutbatu.
"Dengan lolosnya Kabupaten Klungkung dalam 10 besar, akan semakin menumbuhkan semangat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," pungkasnya.
(nor/nor)