Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus buka suara terkait program makan siang gratis yang dijanjikan capres Prabowo Subianto. Paulus menampik jika program itu akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Itu kan baru program. Belum ada pembicaraan di Banggar (Badan Anggaran DPR RI). Masih disimulasikan," kata Paulus di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/2/2024).
Paulus mengatakan alokasi anggaran untuk makan siang gratis jadi tugas menteri keuangan. Menurut purnawirawan jenderal bintang tiga itu, Menteri Keuangan seharusnya mampu mencari cara agar program itu terealisasi dengan kucuran APBN.
"Tentunya, seorang menteri kan membagi-bagi (alokasi anggaran). Umpamanya, anggaran mana yang bisa dihemat. Banyaklah caranya. (Program makan siang gratis) kan untuk rakyat juga," kata Wakil Ketua DPR itu.
Paulus mengatakan program itu sudah diujicobakan di Tangerang. Hasil uji coba itu akan diserahkan kepada pemerintah dan dibahas di Banggar DPR.
Dilansir detikNews, Prabowo mengatakan uji coba program makan siang gratis salah satunya dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi tepatnya berada di Kampung Cikembang.
"Kami sudah mulai program uji coba makan siang gratis di daerah Sukabumi tepatnya di Kampung Cikembang, dua jam dari ibu kota," kata Prabowo.
Dalam uji coba tersebut, 3.000 siswa diberi makan siang gratis. Prabowo menceritakan anak-anak yang menjadi sasaran program tersebut membawa pulang lauknya lantaran untuk keluarga di rumah.
"Dan kenyataan, bahwa anak-anak itu makan tapi lauknya kadang dibungkus dibawa ke rumah untuk keluarganya. Ini dua jam dari ibu kota, saya tidak rela negara saya begini. Bagaimana Saudara-saudara kalau pemimpin elite Indonesia masih cekcok di antara kita hanya rebutan kursi, padahal faktanya kondisi anak-anak kita seperti ini," kata Prabowo.
(hsa/gsp)