Kelian Adat Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Racun Serangga dan Surat Wasiat

Kelian Adat Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Racun Serangga dan Surat Wasiat

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Sabtu, 24 Feb 2024 14:30 WIB
Petugas saat melakukan olah TKP kelian adat bunuh diri di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Sabtu (24/2/2024).
Foto: Petugas saat melakukan olah TKP kelian adat bunuh diri di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Sabtu (24/2/2024). (Dok. Polsek Mendoyo)
Jembrana -

DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

I Gede Widi Wiradnyana (58), Kelian Adat Bilukpoh Kangin, Jembrana, Bali, ditemukan tewas di kebun, Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Sabtu (24/2/2024). Diduga, Widi bunuh diri lantaran ditemukan racun serangga dan surat wasiat.

Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi mengungkapkan jenazah Widi ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita. Selain sebagai kelian adat, selama ini Widi juga dikenal sebagai petani.

Awalnya, seorang warga bernama I Made Loka Astawa (65) datang ke kebun milik I Ketut Loka Arya Utama untuk mencari bambu yang akan digunakan sebagai tiang enjor.

"Saat tiba di kebun, saksi melihat seseorang dengan posisi tidur telungkup," kata Suarmadi saat dikonfrmasi detikBali.

Karena tidak berani mendekati korban, Astawa mencari temannya bernama I Made Wiryadana (57) di kandang ayam di sebelah utara lokasi penemuan korban. Mereka lantas bersama-sama mereka mengecek ke kebun.

Saat itu, posisi Widi sedang tidur telungkup dengan posisi kepala menghadap tenggara, kaki menghadap timur laut, serta tangan kiri dan kanan menekuk.

"Kedua saksi kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada Kelian Tempek 3 Petapan Persidi I Nyoman Suwala, yang kemudian melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Tegalcangkring," papar Suarmadi.

Tim Puskesmas I Mendoyo dan Inafis Polres Jembrana yang memeriksa memastikan Widi sudah meninggal diduga karena minum racun. Petugas juga menemukan racun serangga dalam botol air mineral di dekat korban ditemukan.

"Kondisi tubuh korban sudah mengalami kaku mayat. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban," ujar Suarmadi.

Menurutnya, selain ada racun serangga, petugas juga menemukan barang-barang milik Widi dan surat wasiat yang diduga ditulis sebelum mengakhiri hidup.

"Di TKP ditemukan surat wasiat dari korban yang ditujukan kepada kakak korban, anak korban, dan jero mangku," jelas Suarmadi.

Sementara itu, keluarga Widi menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah Widi. Mereka menerima dengan ikhlas kematiannya.

"Penyebab kematian pada korban diduga karena minum racun serangga sesuai analisis dari dokter Puskesmas I Mendoyo," tandas Suarmadi.




(hsa/dpw)

Hide Ads