MTI Dorong Pemprov Bali Segera Tetapkan Tarif LRT meski Belum Groundbreaking

MTI Dorong Pemprov Bali Segera Tetapkan Tarif LRT meski Belum Groundbreaking

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 20 Feb 2024 19:10 WIB
Tangkapan layar video rancangan LRT Bali yang beredar di media sosial.
Tangkapan layar video rancangan LRT Bali yang beredar di media sosial.
Denpasar -

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Provinsi Bali mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali segera menetapkan tarif lintas raya terpadu (LRT). Padahal, peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek tersebut baru akan dilakukan pada September mendatang.

Ketua MTI Bali I Made Rai Ridharta menilai selama ini Pemprov Bali hanya menyampaikan proyek LRT tersebut masih sebatas uji kelayakan saja. Ia menyayangkan Pemprov Bali tidak menguraikan berbagai persiapan menjelang groundbreaking.

"Kemudian mungkin perkiraan biaya berapa tarifnya walaupun belum jadi (feasibility) study-nya. Tetapi saya kira sudah ada rancangan kalau ini (LRT) dibangun kira-kira berapa tarifnya," ujar Ridharta kepada detikBali, Selasa (20/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MTI, kata Ridharta, mendorong perlunya perhitungan yang lebih cermat sebelum kereta cepat itu dibangun. Ia juga meminta kejelasan apakah pembangunan kereta LRT di Bali ditujukan untuk komersil atau subsidi.

Menurut Ridharta, pemerintah perlu menjelaskan hal ihwal terkait pembangunan LRT di Bali secara lengkap. "Apakah lintasan dibangun ini memang sudah dapat mengurangi kemacetan di Bali? Target daripada penumpang LRT ini siapa saja?" imbuh mantan Kepala Dinas Perhubungan Gianyar itu.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Pemprov Bali tengah menunggu penyelesaian proses studi kelayakan proyek LRT. Selain studi kelayakan, Pemprov Bali juga masih menunggu kepastian dukungan finansial untuk proyek tersebut.

"Sebenarnya kami juga sedang hitung, kalau secara finansial didukung dengan benar, sudah oke, bisa langsung groundbreaking," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta di Kantor Gubernur Bali, Jumat (16/2/2024).

Meski begitu, Samsi mengaku sudah menyiapkan beberapa hal terkait pembangunan LRT tersebut. Termasuk rute LRT yang rencananya dimulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Sentral Parkir Kuta, Seminyak, dan Canggu. LRT tersebut akan dilengkapi dengan delapan stasiun, termasuk di Bandara Ngurah Rai.

"(Jumlah tempat duduk dan waktu operasionalnya) sedang kami hitung. Jadi, berapa jumlah keretanya, tapi kami targetkan paling tidak 15 menit sekali," kata Samsi.




(iws/iws)

Hide Ads