Cap Go Meh merupakan serangkaian perayaan Imlek yang paling ditunggu oleh masyarakat Tionghoa. Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bermakna malam ke-15 dan selalu jatuh pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.
Lantas tanggal berapa perayaan Cap Go Meh dilaksanakan? Simak di sini.
Cap Go Meh 2024 Tanggal Berapa?
Dikutip dari detikSulsel, untuk mengetahui jadwal perayaan Cap Go Meh, dapat dihitung dari awal Tahun Baru Imlek. Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili dimulai pada 10 Februari 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika perayaan Cap Go Meh dilaksanakan pada hari ke-15 pada bulan pertama, dengan demikian Cap Go Meh jatuh pada 24 Februari 2024. Tanggal tersebut bertepatan pada hari Sabtu terakhir di bulan Februari 2024.
Sejarah Perayaan Cap Go Meh
Dilansir dari laman StudyCLI, perayaan Festival Lentera (lampion) dimulai sekitar 2.000 tahun yang lalu selama Dinasti Han (202 SM-220 M). Asal-usul perayaan ini tidak diketahui pasti.
Namun, terdapat dua cerita berbeda yang digunakan masyarakat Tionghoa untuk menjelaskan dari mana asal perayaan Festival Lentera. Salah satu cerita tentang asal-usul Festival Lentera mengatakan bahwa liburan ini diciptakan selama masa Kaisar Ming dari Han (58-75 M).
Kaisar Ming adalah pendukung Buddhisme, dan setelah dia mengetahui bahwa umum bagi biksu Buddha untuk menyalakan lentera pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar, dia memerintahkan agar istana kekaisaran dan rumah tangga individual melakukan hal yang sama. Praktik ini bertahan sebagai Festival Lentera saat ini.
Cerita lain yang digunakan untuk menjelaskan asal-usul Festival Lentera berhubungan dengan Kaisar Jade. Konon, burung bangau favoritnya dibunuh oleh beberapa warga desa, sehingga dia memutuskan untuk membalas dendam dengan membakar desa mereka pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar.
Ketika putrinya mendengar rencana ayahnya, dia merasa kasihan kepada warga desa yang tidak berdaya dan memperingatkan mereka tentang apa yang akan terjadi. Untuk menyelamatkan diri, warga desa memutuskan untuk menipu Kaisar Jade dengan membuatnya berpikir bahwa desa mereka sudah terbakar.
Mereka melakukannya dengan menggantung lentera merah, melepaskan kembang api, dan menyalakan api di seluruh desa. Rencana mereka berhasil. Kaisar tertipu dan desa itu diselamatkan. Setelah itu, penduduk terus menyalakan kembang api dan menggantung lentera merah setiap tahun untuk memperingati peristiwa tersebut.
Fakta Menarik Seputar Perayaan Cap Go Meh
1. Ritual Penghormatan Dewa Thai Yi
Dikutip dari detikEdu, Cap Go Meh awalnya merupakan ritual untuk menghormati Dewa Thai Yi. Tradisi ini sudah ada sejak pemerintahan Dinasti Han pada abad ke-17.
Cap Go Meh pada masa itu dijadikan momen sakral karena dilakukan secara tertutup di istana dan dihadiri para raja. Setelah masa pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh kini dirayakan oleh masyarakat luas.
2. Festival Lampion
Festival lampion pasti selalu ada di setiap perayaan Cap Go Meh. Oleh karena itu, Cap Go Meh identik dengan gemerlap lampion yang menghiasi rumah-rumah masyarakat China dan bangunan lainnya.
Lampion dipilih karena mempunyai simbol keberuntungan dan warna merahnya menunjukkan lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Selain itu, kemeriahan festival lampion dipercayai masyarakat China sebagai jalan untuk memberi rezeki dan menerangi kehidupan mereka.
3. Mie Panjang Umur
Pernah mendengar mie panjang umur? Makanan ini menjadi salah satu hidangan wajib selama perayaan Cap Go Meh. Mie panjang umur memiliki makna bahwa panjangnya mie adalah harapan agar diberi kesehatan dan umur yang panjang.
Selain mie panjang umur, hidangan lainnya yang identik dengan Cap Go Meh adalah lontong Cap Go Meh. Pilihan hidangan ini muncul sebagai pengganti yuanxiao yang jarang ditemukan karena terbuat dari tepung beras. Sehingga, masyarakat saat ini membuatnya dalam versi lontong.
4. Pertunjukkan Barongsai
Perayaan Cap Go Meh semakin meriah dengan adanya tarian barongsai. Tak cuma ditunggu oleh warga China, pertunjukkan barongsai menjadi hiburan favorit masyarakat luas.
Barongsai ini pun memiliki makna yakni harapan agar bisa mengusir hal negatif serta membawa kesuksesan dan keberuntungan. Pertunjukan barongsai biasanya dilakukan di sebuah lapangan atau secara arak-arakan.
5. Arak-arakan Patung Dewa
Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh juga digelar dengan meriah. Misalnya seperti perayaan di Palembang, Sumatera Selatan, dan Pulau Kemaro.
Di wilayah tersebut, masyarakat setempat biasanya merayakannya dengan menampilkan arak-arakan berisi patung dewa juga pertunjukkan budaya dan tari dan masyarakat sekitar.
(nor/nor)