Survei Polstat Terbaru: Peluang Besar Pilpres 1 Putaran, Prabowo-Gibran 52,8%

Survei Polstat Terbaru: Peluang Besar Pilpres 1 Putaran, Prabowo-Gibran 52,8%

Tim detikNews - detikBali
Kamis, 08 Feb 2024 18:29 WIB
Elektabilitas Anies Vs Prabowo Vs Ganjar Jelang Debat Perdana (Tim Infografis: Fuad Hasim)
Ilustrasi survei elektabilitas capres-cawapres dalam Pilpres 2024. (Tim Infografis: Fuad Hasim)
Jakarta -

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berpeluang besar berlangsung satu putaran. Hal itu berdasarkan hasil survei elektabilitas kontestan Pilpres 2024 yang dirilis oleh lembaga Political Statistics (Polstat) Indonesia.

Survei yang digelar pada 4-7 Februari 2024 itu menempatkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan raihan suara 52,8 persen. Survei tersebut menyasar 1.200 responden yang sudah mempunyai hak pilih dari seluruh Indonesia.

"Hasil survei Polstat Indonesia menunjukkan bahwa seandainya pilpres dilaksanakan saat ini, pasangan Prabowo-Gibran akan keluar sebagai pemenang dengan tingkat keterpilihan 52,8 persen. Kemudian diikuti oleh pasangan Anies-Cak Imin dengan elektabilitas 26,5 persen dan Ganjar-Mahfud Md 18,2 persen," kata Direktur Riset Polstat Apna Permana dalam konferensi, Kamis (8/2/2024), dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apna mengungkapkan sebanyak 2,5 persen responden belum dapat menentukan pilihan (undecided voters). Ia menjelaskan survei dilakukan melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic-random sampling) dengan margin of error Β± 2,83 persen.

Pengumpulan data, Apna melanjutkan, dilakukan dengan menggunakan teknis wawancara melalui telepon (telesurvei) dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan serta 60 persen penduduk pedesaan dan 40 persen penduduk perkotaan.

ADVERTISEMENT

Menurut Apna, apabila tren elektabilitas seperti ini terus berlanjut, maka peluang Pilpres 2024 satu putaran akan semakin besar. Hal ini, kata dia, selaras dengan hasil survei terkait keinginan publik agar Pilpres 2024 berjalan satu putaran nyaris 70 persen.

"Dengan demikian, jika trend elektabilitas ini bertahan terus hingga 14 Februari 2024 nanti maka Pilpres 2024 akan berlangsung dalam satu putaran saja. Sebagaimana diinginkan oleh mayoritas publik, Pilpres 2024 cukup berlangsung dalam satu putaran saja," imbuhnya.

Hasil Survei Polstat

Adapun, responden diberikan pertanyaan 'Seandainya pilpres dilaksanakan saat ini pasangan manakah yang Anda pilih?'. Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres versi Polstat Indonesia.

  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 52,8 persen
  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 26,5 persen
  • Ganjar Pranowo- Mahfud Md: 18,2 persen
  • Undecided voters: 2,5 persen

Responden juga diberikan pertanyaan 'Manakah yang lebih Anda harapkan, Pilpres 2024 berlangsung satu atau dua putaran?'. Hasilnya sebagai berikut:

  • Satu putaran: 69,6 persen
  • Dua putaran: 19,2 persen
  • Tidak tahu: 11,2 persen

Apna menjelaskan dibandingkan hasil survei sebelumnya, persentase publik yang mengharapkan Pilpres 2024 satu putaran saja meningkat cukup signifikan, yakni dari 57,4 persen menjadi 69,6 persen.

Ia membeberkan alasan mayoritas responden (53,4 persen) ingin pilpres berlangsung satu putaran demi menghemat anggaran negara. Sedangkan 15,6 persen responden beralasan ingin mengakhiri ketegangan dan ketidakpastian politik.

"Mayoritas publik atau 53,4 persen responden lebih menghendaki Pemilu 2024 (khususnya pemilihan presiden atau pilpres) cukup dilakukan satu putaran saja dengan alasan demi penghematan anggaran negara. Dana yang puluhan triliun lebih baik dialokasikan untuk sektor-sektor peningkatan kesejahteraan rakyat," terangnya.

Lalu sebanyak 10,5 persen responden berharap pilpres cukup satu putaran agar perekonomian nasional dapat bergulir kembali dengan normal. Selanjutnya 8,7 persen responden ingin pilpres satu putaran agar kembali konsenterasi pada pembangunan, 7,5 persen responden ingin segera mempunyai presiden baru, 1,2 persen alasan lainnya, dan 3,1 persen menjawab tidak tahu.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/hsa)

Hide Ads