Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karangasem terdapat 204 tempat pemungutan suara (TPS) masuk kategori rawan saat berlangsungnya pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang. Jumlah tersebut dari total keseluruhan TPS sebanyak 1.677.
Ketua Bawaslu Kabupaten Karangasem I Nengah Putu Suardika mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi TPS tersebut masuk dalam kategori rawan. Di antaranya karena di TPS tersebut mempunyai calon legislatif atau ada pimpinan partai politik (parpol), pernah terjadi konflik, dan yang lainnya.
"Ini berdasarkan hasil pemetaan yang kami lakukan, ratusan TPS yang masuk kategori rawan tersebut tersebar di seluruh kecamatan," kata Suardika, Rabu (7/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan langkah antisipasi, Bawaslu telah memberikan pembekalan terhadap pengawas TPS untuk lebih meningkatkan pengawasan lebih ketat. Supaya jangan sampai terjadi kecurangan di TPS yang masuk kategori rawan.
"Hal seperti ini juga berlaku untuk seluruh pengawas TPS yang ada di Karangasem. Ini sebagai bentuk antisipasi terjadinya kemungkinan kecurangan baik sebelum, saat dan sesudah pemungutan suara selesai," ujar Suardika.
Suardika berharap KPPS, pengawas TPS, saksi, pihak kepolisian, dan pihak lainnya saling berkoordinasi selama proses pemungutan suara berlangsung. Tujuannya agar pemungutan dan penghitungan surat suara dapat berjalan dengan aman dan lancar. Terutama yang ada di TPS rawan.
Sementara itu, Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan telah membuat pola pengamanan khusus terhadap semua TPS termasuk yang masuk kategori rawan. Ia memastikan setiap TPS dijaga oleh personel kepolisian.
"Kemudian khusus yang masuk kategori rawan, kami tempatkan personel dengan jumlah yang lebih banyak supaya jika seandainya terjadi konflik bisa diminimalisasi," tegas Sadiarta.
4 TPS di Jembrana Masuk Kategori Sangat Rawan
Terdapat empat TPS yang masuk kategori sangat rawan di Kabupaten Jembrana. Tiga di antaranya berada di Kecamatan Pekutatan karena kondisi geografisnya dan satu lainnya di Loloan Timur karena pada Pemilu 2019 sempat melakukan pemungutan suara ulang (PSU).
"Berbagai kemungkinan kami antisipasi. Semua anggota sudah siap. Karena TPS rawan di sini hanya pada geografis saja seperti masalah jarak dan lainnya," ungkap Pamatwil dan Kabid Labfor Polda Bali Kombes I Nyoman Sukena seusai pengecekan pengamanan Pemilu 2024 oleh Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) dari Polda Bali, Rabu (7/2/2023).
Sementara, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto menjelaskan pihaknya telah memetakan kategori semua TPS dan menemukan empat TPS yang termasuk sangat rawan. Rawannya TPS tersebut karena faktor geografis, seperti rawan bencana, berada di perbatasan wilayah hingga harus melewati kabupaten lain.
"Ditambah lagi, Februari adalah musim hujan, sehingga situasi semakin rawan. Satu TPS lainnya di Loloan Timur karena sebelumnya sempat dilakukan PSU," papar Endang.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Polres Jembrana telah menyiapkan pola pengamanan dengan total 414 personel. Terdiri dari 404 personel Polres Jembrana dan 10 anggota BKO dari Polda Bali.
"Mari kita semua bersama-sama ciptakan situasi kondusif selama pelaksanaan Pemilu ini. Hindari hal-hal yang dapat memicu peristiwa tak diinginkan," imbuhnya.
(nor/hsa)