Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Bali ke depannya bakal terus berkontribusi sekitar 50 persen kepada pariwisata Indonesia. Baik dari segi pendapatan maupun kunjungan turis.
"Berdasarkan optimisme kunjungan wisatawan yang meningkat, Bali berhasil mencatat 50 persen daripada kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang masuk melalui pintu utama Ngurah Rai di Bali (saat 2023)," kata Sandiaga di Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (31/1/2024).
Sementara untuk 2024, sambung Sandiaga, kunjungan turis ke Indonesia ditargetkan 14,3 juta. Sementara kunjungan turis ke Bali ditargetkan 7 juta yang mana angka ini melampaui rekor kunjungan tertinggi di 2019 sekitar 6,23 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total dari kontribusi pariwisata akan mencapai angka USD 13-15 miliar, 25 juta lapangan kerja, dan secara total kontribusinya 4,5 persen. Jadi, kembali lagi ke angka sebelum pandemi," jelasnya.
Sandiaga berharap Menparekraf selanjutnya juga dapat memberikan perhatian khusus kepada Bali. Serta destinasi wisata lainnya di Indonesia yang sedang bertransformasi menuju pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan hijau.
Saat disinggung soal beberapa kasus turis nyeleneh yang selama ini terjadi di Bali, Sandiaga meminta agar hal tersebut ditindak tegas dan jangan sampai ada toleransi.
"Kami kirimkan pesan yang jelas ke dunia pariwisata internasional bahwa Bali dan Indonesia tidak mentolerir kegiatan-kegiatan melanggar hukum dan melanggar norma. Kami fokuskan pada wisatawan yang memang berkualitas, menghargai taksu Bali, dan juga adat istiadat di Indonesia," imbuhnya.
Sandiaga juga meminta agar sosialisasi do and doesn't dapat terus disosialisasikan dan diedukasikan kepada turis. Namun, ia tak membantah bahwa dari 11 juta turis yang datang ada saja beberapa turis yang bersikap nyeleneh.
"Jadi, itu yang harus kita semua bersama-sama bersatu untuk memagari dan memastikan bahwa mereka ini terus dibina dan informasi ini terus disosialisasikan secara masif. Memberikan edukasi kepada wisatawan bahwa inilah do and doesn't kalau berwisata di Bali dan Indonesia," pungkas Sandiaga.
(nor/nor)