GLDC Bali Siapkan 150 Pengacara untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud

GLDC Bali Siapkan 150 Pengacara untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Minggu, 21 Jan 2024 22:30 WIB
Ganjar Law and Development Center (GLDC) Bali saat deklarasikan dukungan ke Ganjar-Mahfud di Denpasar, Minggu (21/1/2024).
Foto: Ganjar Law and Development Center (GLDC) Bali saat deklarasikan dukungan ke Ganjar-Mahfud di Denpasar, Minggu (21/1/2024). (Istimewa)
Denpasar -

Ganjar Law and Development Center (GLDC) Bali telah menyiapkan 150 pengacara di Bali untuk mengawal suara pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Kami terdiri dari 150 anggota tim advokat yang ditugaskan ke seluruh wilayah Provinsi Bali," kata Ketua GLDC Bali I Nyoman Budi Adnyana saat deklarasi dukungan ke Ganjar-Mahfud di Denpasar, Minggu (21/1/2024).

Menurut Budi, 150 pengacara itu akan dibagi di setiap kabupaten/kota untuk meningkatkan efektivitas kinerja dari GLDC. Kemudian, tak hanya lawan politik saja, GLDC juga akan mengamati dan mengawasi penyelenggara pemilu untuk bisa melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pikir penyelenggara pemilu bekerja profesional, tapi namanya manusia ada yang kurang sempurna. Itu peran kami sebagai orang hukum, sama-sama memperkuat sisi kepatuhan hukum dalam menjalankan demokrasi ini," jelas Budi.

"Kami ingin mengamati temuan Bawaslu ini seperti apa, ingin tahu sejauh mana penyelenggara pemilu juga bekerja," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Budi mengatakan GLDC merupakan gabungan relawan dari pengacara se-Bali yang memiliki komitmen untuk mengawal visi dan misi Ganjar-Mahfud, yang salah satunya adalah reformasi hukum.

"Dan pembinaan bagi warga dan edukasi masyarakat memilih presiden punya nilai Pancasila UUD 1945," ujar salah satu anggota senior GLDC Bali, Fredrik Billy.

Dia menyebut GLDC sebelumnya menjadi tim hukum Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

"Setelah dibagi ke kabupaten/kota teman-teman punya tanggung jawab mengedukasi ke masyarakat bagaimana mengamankan pemilu jujur, adil, dan demokrasi, itu saja," tandas Fredrik.




(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads