Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama instansi terkait dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV membahas pembangunan dermaga waterbase atau tempat lepas landas dan pendaratan pesawat apung (sea plane). Dermaga pesawat apung itu rencananya di bangun di beberapa titik di Pulau Dewata.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, mengakui ada pembahasan rencana dermaga waterbase di Bali. Menurutnya, pembangunan itu juga bertujuan untuk mendukung pariwisata di Bali.
"Kami sudah beberapa kali membahas ini. Jadi dari BKT ada berencana melakukan studi pengembangan waterbase aerodrome dan uji terbang sea plane di Bali," terang Agustinus melalui pesan tertulis, Jumat (19/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agustinus mengatakan pembahasan ini baru bersifat tahap awal. Menurutnya, perlu berembuk lebih lanjut mematangkan rencana pembangunan dermaga pesawat apung ini. Termasuk melihat dari berbagai aspek dan kondisi di lapangan.
"Kami sudah diskusikan ini, mengundang para kepala Dinas Perhubungan dari Buleleng, Bangli, dan Badung, termasuk Provinsi Bali. Dari diskusi itu, kira-kira daerah mana saja yang memang potensial untuk bisa dikembangkan untuk bandara perairan," sebut Agustinus.
Meski begitu, ia belum membeberkan lokasi mana yang cocok untuk dibangun tempat lepas landas pesawat apung. Sebab, kata dia, BKT masih perlu mengadakan studi dan uji terbang. Dia tak menampik ada keinginan agar dermaga waterbase sea plane tidak cuma di satu tempat.
Kata Agustinus, Otban Wilayah IV bersama BKT juga sempat melakukan studi ke wilayah Banyuwedang, Kabupaten Buleleng. Dia mengakui wilayah tersebut memungkinkan dibangun dermaga pesawat apung jika merujuk Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2023 tentang RTRW Provinsi Bali 2023-2043.
"Tapi kalau untuk proyeksi kapan itu dibangun, di mana saja, kami tidak berwenang menyebutkan. Masih ada pembahasan lebih lanjut dan itu ranah BKT. Sedangkan kami lebih ke kewenangan pengawasan," katanya.
Menurutnya, dermaga khusus pesawat apung untuk umum belum ada di Indonesia. Jika program ini terwujud, dia mengklaim dermaga pesawat apung di Bali akan menjadi yang pertama. Sementara untuk waterbase khusus, kata Agustinus, sudah ada di lima lokasi di Indonesia.
(iws/iws)