Sempat Terdengar Ledakan, Gudang Warga Kubu Karangasem Ludes Terbakar

Sempat Terdengar Ledakan, Gudang Warga Kubu Karangasem Ludes Terbakar

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 04 Jan 2024 10:09 WIB
Petugas damkar ketika melakukan pemadaman api kebakaran gudang milik Ni Nengah Jepun di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Rabu (3/1/2024). (Foto: Dok. Damkartan Karangasem)
Petugas damkar ketika melakukan pemadaman api kebakaran gudang milik Ni Nengah Jepun di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Rabu (3/1/2024). (Foto: Dok. Damkartan Karangasem)
Karangasem -

Gudang penyimpanan barang dagangan berupa perabotan rumah tangga milik Ni Nengah Jepun di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, ludes terbakar. Kebakaran terjadi beberapa saat setelah perempuan berusia 60 tahun itu sembahyang.

Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa mengungkapkan gudang Jepun terbakar pada Rabu malam (3/1/2024). Menurutnya, pemilik gudang awalnya sempat mendengar suara ledakan. Kebetulan, rumah Jepun dan bangunan gudang tersebut berdekatan.

"Salah satu anggota keluarga korban sempat mendengar suara letusan. Setelah dicek keluar ternyata api sudah berkobar sangat besar membakar gudang tersebut," kata Astawa kepada detikBali, Kamis (4/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panik, Jepun lantas berteriak minta tolong kepada warga sekitar dan anggota keluarganya yang lain untuk memadamkan api. Peristiwa itu selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Karangasem.

Namun, api yang berkobar-kobar membakar seluruh bangunan beserta isinya. Selain itu, petugas juga terlambat tiba di lokasi kebakaran lantaran jarak dari pos damkar yang jauh. Meski begitu, petugas damkar tetap melakukan penanganan demi memastikan api benar-benar padam.

Adapun, Damkartan Karangasem mengerahkan sebanyak 10 personel dengan tiga unit armada damkar ke lokasi kebakaran. Proses pemadaman api menghabiskan air sekitar 10 ribu liter.

Astawa menduga kebakaran terjadi akibat pemilik gudang yang lupa mematikan api dupa seusai sembahyang. Akibatnya, api dupa terjatuh dan mengenai benda yang mudah terbakar.

"Penyebab kebakaran dugaan sementara karena dupa sehabis sembahyang. Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 85 juta karena seluruh bangunan dan barang dagangan hangus terbakar," tandas Astawa.




(iws/gsp)

Hide Ads