Ratu Denmark Tiba-tiba Umumkan Turun Takhta, Ini Masalahnya

Internasional

Ratu Denmark Tiba-tiba Umumkan Turun Takhta, Ini Masalahnya

Haris Fadhil - detikBali
Senin, 01 Jan 2024 15:15 WIB
OSLO, NORWAY- SEPTEMBER 26: Queen Margrethe of Denmark speaks as the recipient of this years Nordic Associations Language Award on September 26, 2022 in Oslo, Norway. (Photo by Rune Hellestad/Getty Images)
Ratu Denmark Margrethe II umumkan turun takhta. (Foto: Getty Images/Rune Hellestad)
Bali -

Ratu Denmark Margrethe II tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari takhta kerajaan. Ratu Margrethe II mengumumkan turun takhta dalam pidato tahun baru yang disiarkan televisi negara itu.

Dilansir dari detikNews, Senin (1/1/2024), pengunduran diri Margrethe dari takhta kerajaan sangat mengejutkan. Sebab tak ada polemik berarti di dalam istana, maupun di negara itu.

Margrethe II akan resmi turun takhta pada 14 Januari 2024. Takhta Kerajaan Denmark akan diserahkan ke Putra Mahkota Frederik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan menyerahkan takhta kepada putra saya, Putra Mahkota Frederik," ujar Ratu Margrethe II, dikutip dari detikNews.

Ratu berusia 83 tahun itu adalah satu-satunya ratu yang berkuasa di dunia dan pemimpin terlama di Eropa yang masih hidup. Margrethe naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Frederik IX, pada tahun 1972. Margrethe telah berkuasa selama 52 tahun.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan keputusan itu diambil setelah masa refleksi pasca operasi punggungnya pada awal tahun 2023. Dia merasa momen pergantian tahun merupakan saat yang tepat untuk mengumumkan pengunduran dirinya.

"Operasi ini secara alami memunculkan pemikiran tentang masa depan - apakah sudah tiba waktunya untuk menyerahkan tanggung jawab kepada generasi berikutnya," katanya.

"Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat," tambahnya.

Margrethe juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Denmark atas dukungan mereka selama bertahun-tahun. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, berterima kasih kepada ratu atas jasanya.

"Atas nama seluruh penduduk, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Ratu atas dedikasi seumur hidup dan upaya tak kenal lelahnya untuk Kerajaan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun tugas dan jabatan telah diwariskan selama lebih dari 1.000 tahun, namun masih sulit untuk memahami bahwa kini telah tiba saatnya pergantian takhta," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Dia mengatakan banyak dari warga Denmark tak mengenal penguasa lain. Dia mengatakan Ratu Margrethe adalah lambang Denmark selama bertahun-tahun.

"Banyak dari kita yang belum pernah mengenal penguasa lain. Ratu Margrethe adalah lambang Denmark dan selama bertahun-tahun telah mencurahkan kata-kata dan perasaannya ke dalam diri kita sebagai bangsa dan negara," ucapnya.

Berbeda dengan tradisi kerajaan Inggris, tidak akan ada upacara penobatan resmi bagi Putra Mahkota Frederik yang saat ini berusia 55 tahun. Sebaliknya, penobatannya hanya akan diumumkan dari Kastil Amalienborg di Kopenhagen.

Dia akan menggantikan Ratu Margrethe II sebagai Raja Denmark dan kepala negara di negara tersebut. Denmark menganut monarki konstitusional. Frederik juga akan menjadi kepala negara di Greenland dan Kepulauan Faroe.

Ratu Margrethe II adalah tokoh populer di Denmark dan banyak orang Denmark mengharapkan dia untuk tetap bertakhta sampai akhir hidupnya.

Margrethe bercerita dirinya tidak diharapkan menjadi Ratu ketika dilahirkan. Namun ketika dia berusia 13 tahun, Undang-Undang Denmark diubah untuk mengizinkan perempuan naik takhta.

Lebih dari satu dekade yang lalu, Ratu Margrethe menyatakan bahwa dia terinspirasi oleh mendiang Ratu Inggris Elizabeth II 'bahwa saya harus memahami bahwa saya harus mengabdikan hidup saya untuk negara saya seperti yang telah dia lakukan, dan dengan cara itu dia sangat penting bagi saya'.




(dpw/dpw)

Hide Ads