Nasib Turis-turis di Bali Harus Jalan Kaki ke Bandara gegara Macet Parah

Round Up

Nasib Turis-turis di Bali Harus Jalan Kaki ke Bandara gegara Macet Parah

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 30 Des 2023 07:56 WIB
Viral penumpang jalan kaki dan mengangkat koper menuju Bandara Ngurah Rai karena terjebak macet di tol.
Foto: Kemacetan parah di Tol Bali Mandara. (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Denpasar -

Kemacetan parah terjadi di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan (Sarbagita), saat momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Bahkan, Tol Bali Mandara menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, lumpuh. Sejumlah turis asing dan domestik tampak turun dari mobil dan memilih berjalan kaki.

Rekaman video yang dilihat detikBali menunjukkan para turis berjalan kaki sembari membawa tas dan koper. Video itu viral sejak Jumat malam (29/12/2023) di media sosial (medsos). Mereka berjalan kaki dengan harapan bisa tepat waktu sampai di pintu keluar tol.

Para wisatawan itu jalan kaki beramai-ramai setelah satu jam tertahan di ruas tol. Kondisi ini dipicu kemacetan parah yang terjadi di simpang pintu masuk Bandara Ngurah Rai.

Menurut informasi, sejumlah penumpang diduga hendak menuju bandara. Kabarnya otoritas bandara berupaya membantu penumpang yang tertahan agar secepatnya masuk bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Macet Berjam-jam hingga Malam Hari

Kemacetan parah sudah terjadi sejak Jumat sore. Bahkan kepadatan kendaraan tidak hanya terjadi di ruas Jalan Bypass Ngurah Rai dari arah Jimbaran menuju bandara, namun sampai di ruas Tol Bali Mandara.

Kepadatan didominasi kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa mencari celah di pinggir badan jalan dan melaju pelan. Antrean kendaraan masih berlangsung berjam-jam dan dilaporkan masih terjadi hingga Jumat malam.

ADVERTISEMENT

Macet di Pintu Tol 1,5 Kilometer

Asisten Manager Risk and Quality Management and Corporate Communication Jasamarga Bali Tol (JBT) I, Wayan Purwajaya, mengatakan antrean kendaraan di pintu keluar tol mencapai lebih dari 1,5 kilometer. Antrean di tol lebih banyak kendaraan roda empat.

Menurut Purwa, kendaraan menumpuk karena terhambat di bundaran Taman Ngurah Rai. Sejumlah kendaraan dari arah selatan Nusa Dua dan dari arah tol berebut masuk ke arah Bandara Ngurah Rai.

"Jadi kami masih lakukan pemantauan di pintu tol. Yang jelas antrean mencapai sekitar 1,5 kilometer menuju arah bandara. Petugas kami juga masih di lapangan. Kami upayakan agar penguraian cepat dilakukan, semua bisa keluar tol," kata Purwajaya.

Polisi Terapkan Rekayasa Lalin

Salah satu pengendara, Kadek Mirah Dwi, menyebut kendaraan roda empat maupun roda dua lumpuh. Antrean kendaraan terjadi di ruas jalan menuju arah bandara sampai ke Simpang Jimbaran-Nusa Dua mencapai 4 kilometer.

"Dari kantor Camat Kuta Selatan, gapura kampus Unud itu sudah mengantre mobil-mobilnya. Sampai di Kedonganan itu (mobil) nggak bisa jalan sama sekali. Kalau motor bisa pelan," tutur Mirah Dwi kepada detikBali, Jumat petang.

Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Made Teja Dwi Permana mengakui terjadi kemacetan parah di bundaran taman Ngurah Rai menuju arah bandara dan pintu Tol Bali Mandara. Bahkan, polisi masih menerapkan rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut hingga pukul 19.30 Wita.

"Jadi memang kendaraan dari berbagai arah, khususnya yang masuk ke arah bandara itu intensitas tinggi sehingga terjadi kepadatan," terang Dwi Permana.

Sementara itu, arus kendaraan yang datang dari arah utara, yakni Denpasar maupun Kuta menuju arah taman bundaran ramai lancar. Sedangkan sejumlah kendaraan dari Tol Bali Mandara belum bisa keluar.

Bandara Sediakan Ojek Online

General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengaku sudah berkoordinasi dengan maskapai terkait banyaknya penumpang yang terlambat tiba di bandara karena macet. Menurutnya, pengelola bandara juga menyediakan ojek online hingga mengerahkan mobil boogie untuk membantu penumpang yang terjebak kemacetan.

"Adapun kebijakan tersebut di antaranya menjadwalkan ulang penumpang yang terlambat berangkat," terang Handy melalui keterangannya, Jumat malam.

Menurut Handy, padatnya arus lalu lintas dari maupun menuju Bandara Ngurah Rai sudah terpantau sejak pukul 13.00 Wita. Angkasa Pura I, kata dia, bersama personel Polres Kawasan Bandara dan TNI AU berupaya mengurai potensi macet tersebut.

"Personel avation security dan petugas parkir dengan tambahan personel juga berupaya mengatur lalu lintas, tapi karena volume kendaraan kian padat, tidak hanya di jalan menuju bandara, tapi juga di jalan-jalan protokol lainnya seperti Jalan Kediri dan Bypass Ngurah Rai. Imbasnya ke akses keluar dan masuk bandara," sebut Handy.

Terkait nasib calon penumpang, Handy menyebut otoritas bandara merekayasa jalur dengan membuka akses kendaraan roda dua untuk dapat mengantar hingga drop zone. Termasuk menyediakan ojek online, dan menyiagakan petugas pembawa koper penumpang.

"Trolley kami siapkan di dekat akses kendaraan agar penumpang terbantu membawa bagasi. Penyediaan dua unit boogie car untuk mobilisasi penumpang lansia, penumpang dengan anak dan penumpang yang membawa banyak bagasi," sambung dia.

Atas kejadian ini, Handy mengimbau seluruh calon penumpang pesawat agar berangkat menuju bandara lebih awal dari jadwal keberangkatan. Ini untuk menghindari kepadatan di jalan menuju bandara yang berpotensi menghambat penerbangan penumpang.

Macet di Jalur ke Tanah Lot

Peningkatan volume kendaraan salah satunya terjadi di Jalan Raya Denpasar-Tanah Lot, Kabupaten Badung, Bali, Kamis sore (28/12/2023).
Walhasil, kemacetan itu mengakibatkan akses di sejumlah simpang menuju kawasan Canggu dan sekitarnya terhambat. Pantauan detikBali di lokasi, kendaraan didominasi roda dua dan roda empat. Kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak pukul 14.00 Wita.

Deretan kendaraan mengantre dari arah Tanah Lot, Kabupaten Tabanan menuju Denpasar, begitu sebaliknya. Sejumlah kendaraan pelat luar Bali seperti Surabaya, Banyuwangi, Solo, Bogor, dan Jakarta, juga terlihat melintas di jalur itu.

Kemacetan tak terhindarkan karena sejumlah kendaraan menumpuk di beberapa simpang di sepanjang jalur Denpasar-Tanah Lot. Mobilitas masyarakat lokal yang meningkat saat libur kali ini juga berkontribusi terhadap kepadatan di jalan raya.

Polisi menerapkan pengaturan lalu lintas di simpang itu secara manual. Dimulai dari arah timur menuju Tanah Lot. Antrean kendaraan sudah terlihat di simpang empat Kerobokan. Lokasi ini adalah pintu masuknya kendaraan yang datang dari dari Kuta dan Denpasar menuju kawasan Canggu dan Tanah Lot.

Begitu juga di simpang empat Banjar Anyar menuju kawasan Semer, Kerobokan. Terjadi antrean kendaraan yang hendak masuk ke arah barat atau tujuan yang sama. Simpang ini jadi salah satu jalur alternatif bagi kendaraan yang datang dari arah Seminyak dan Kerobokan Kelod.

Kemacetan ini mengakibatkan waktu tempuh dari simpang Banjar Anyar menuju kawasan Canggu jadi lebih lama, yakni sekitar satu jam. Perhitungan detikBali, di hari biasa, waktu tempuh yang dibutuhkan dari lokasi yang sama menuju Canggu hanya sekitar 10-15 menit dengan sepeda motor di hari biasa.

Sedangkan untuk kendaraan roda empat bisa sampai 30 menit bahkan lebih. Namun, jika situasi jalan lengang, kendaraan roda empat bisa sampai di Canggu hanya 5-10 menit.

"Ngantrenya hampir 45 menit. Saya habis dari Tanah Lot, sekarang mau balik ke Kuta," ujar Rahman (39), wisatawan asal Banyuwangi yang berlibur bersama keluarga.

Titik Terparah di Simpang Padonan

Titik macet yang paling parah rupanya terjadi di Simpang Padonan, yakni jalan mengarah menuju kawasan Berawa dan Canggu. Antrean kendaraan terpantau justru terpusat dari titik ini. Sebab jarak antara simpang satu menuju simpang lainnya berdekatan, sehingga kendaraan berebut masuk ke jalur utama.

Di lokasi ini, polisi menerapkan pengaturan secara manual. Tujuannya agar tidak terjadi antrean dari setiap simpang tidak terlalu lama.

Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Kuta Utara Iptu Nyoman Suarjana, ditemui di lokasi mengakui kepadatan kendaraan terjadi sejak siang hingga sore. "

Kalau jam pagi itu beberapa kali saja macet. Ada jeda lagi. Tapi jam-jam siang tadi sudah mulai ramai lagi. Kendaraan wisatawan lebih banyak, terlihat kendaraan pelat luar sudah masuk Kuta Utara," kata Suarjana saat mengatur arus lalu lintas.

Menurutnya, volume kendaraan makin meningkat saat akhir pekan dan libur hari raya. Sedangkan hari biasa, meski terjadi kemacetan, namun tetap ada jeda jalanan lengang.

Kemacetan di hari biasa hanya terjadi di jam sibuk seperti pagi saat jam sekolah, siang, dan jam pulang kerja di sore hari. "Anggota sudah tersebar di beberapa simpang sesuai arahan pimpinan," katanya.

Dari arah barat, kepadatan kendaraan hanya terjadi di Simpang Pipitan Canggu, dan Simpang Tiying Tutul, Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi. Sedangkan arus lalu lintas sampai ke perbatasan Badung-Tabanan ramai lancar hingga tadi pukul 18.00 Wita.

Situasi berbeda terlihat di pusat wisata Canggu dan Berawa. Di lokasi ini justru tidak terlihat kemacetan parah. Kendaraan terlihat ramai namun tetap lancar. Sejumlah simpang yang biasanya macet seperti shortcut Bumbak dan Shortcut Canggu justru ramai lancar pada pukul 16.00 Wita.

Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengakui jalur Canggu terutama di simpang Padonan memang menjadi jalur macet karena adanya penumpukan kendaraan yang masuk dari beberapa simpang menuju jalur utama. Meski demikian, sejumlah personel sudah ditempat di beberapa titik macet itu.

"Jadi untuk kesiapan jelang tahun Baru dan liburan ini memang kami sudah tempatkan personel dan penebalan anggota agar jangan sampai ada penumpukan kendaraan," jelasnya.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads