Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali I Putu Agus Tirta Suguna menyebut Kabupaten Buleleng dan Gianyar menjadi daerah dengan potensi kerawanan Pemilu tinggi. Hal ini berdasarkan evaluasi pada pemilu sebelumnya.
"Jadi memang terkait evaluasi kami di Pemilu 2019 memang ada beberapa yang menjadi atensi, yaitu di Buleleng," kata Agus saat ditemui detikBali di kantor Bawaslu Bali, Selasa (19/12/2023).
Alasannya, kata Agus, Buleleng merupakan jumlah penduduk yang cukup banyak dengan karakteristik masyarakatnya yang berbeda dengan daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jiwa karakter kerasnya itu loh yang perlu kita jadikan mitigasi, itu menjadi atensi kami. Kabupaten lainnya sekarang ini yang menjadi potensi mungkin Gianyar, karena kan menjadi sorotan banyak pihak," jelas mantan Ketua KPU Kabupaten Gianyar itu.
Selain Buleleng dan Gianyar, Agus membeberkan, kabupaten lainnya juga menjadi atensi Bawaslu Bali terkait kerawanan pemilu, yakni, Klungkung, Karangasem dan Badung.
"Tapi secara menyeluruh itu masih dalam proses kajian yang kami lakukan, yang mana betul-betul menjadi evaluasi kami. Kalau dari Pemilu 2019 ya Buleleng," ungkapnya.
Pun demikian, Agus mengatakan Provinsi Bali masih dalam tingkat sedang untuk kerawanan pemilu. Namun, tetap daerah-daerah potensi menjadi perhatian dari Bawaslu Bali.
Berdasarkan data tingkat Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dari Bawaslu Bali yang diterima detikBali, dalam dimensi penyelenggaraan pemilu, Kabupaten Buleleng tercatat 60 persen per dimensi IKP, dalam kategori sedang.
Sedangkan, Badung tercatat 39,74 persen per dimensi IKP dengan kategori sedang. Lalu, Gianyar sebesar 35,14 juga dengan kategori sedang.
Kemudian, kerawanan dalam kontestasi, Kabupaten Buleleng tercatat 62,68 persen, Tabanan 59,85 persen, dan Gianyar 54,19 persen. Ketiga kabupaten tersebut masuk dalam kategori tinggi.
(dpw/gsp)