Sebanyak lima orang saat ini tengah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung akibat demam berdarah dengue (DBD) yang merebak sejak memasuki musim hujan dua pekan ini. Hingga pertengahan Desember 2023, sudah ada 22 warga yang harus dirawat karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiyasa mengatakan mayoritas warga yang terserang DBD merupakan anak-anak. Mereka awalnya mengalami panas bolak-balik hingga dirawat inap lantaran dari hasil uji sampel darah dinyatakan DBD.
"Selain langsung datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), juga ada pasien rujukan Puskesmas dan dari kepulauan Nusa Penida," ujar Widiyasa kepada detikBali, Selasa (19/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya pasien dirawat satu sampai dua minggu tergantung kondisi fisik. Widiyasa menyebut jumlah pasien DBD yang datang tidak menentu.
"Misalnya hari ini hujan, besok panas, besoknya lagi hujan, lagi tiga sampai empat harinya datang pasien dengan DBD," imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Klungkung I Gusti Ayu Ratna Dwijawati menjelaskan dengan datangnya musim hujan mengakibatkan peningkatan pada sejumlah penyakit, utamanya demam berdarah. Agenda pemberantasan sarang nyamuk juga sudah mulai digencarkan melalui Puskesmas di setiap kecamatan dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa untuk memantau di wilayah masing-masing.
"Berdasarkan pengalaman kasus DBD akan naik dari Desember ke Maret, karena saat itu hujan turun deras dan nyamuk Aedes Aegypti berkembang pesat saat banyak ada genangan air, untuk itulah tim lapangan gencar melakukan pencegahan itu," jelas Dwijawati.
Dinkes Klungkung mencatat dari Januari-November 2023, kasus DBD ada 669 kasus. Rinciannya Januari sebanyak 101 kasus, Februari (93), Maret (85), April (79).
Lalu pada September turun menjadi 37 kasus, Oktober naik lagi jadi 43 kasus, dan November 44 kasus. Sementara data Desember baru keluar pada awal bulan berikutnya.
"Mudah-mudahan bulan Desember ini tidak begitu banyak, karena penanganan sudah gencar dilakukan termasuk fogging di kawasan terdampak," tandasnya.
Ratna meminta warga yang mengalami gejala demam berdarah seperti demam tinggi 39 derajat celcius, bintik kemerahan pada kulit, nyeri sendi, nyeri otot, untuk segera ke Puskesmas terdekat atau RSUD untuk mendapat penanganan pengobatan.
(nor/nor)