Pohon Natal Unik dari Bambu di GKPB Kasih Kudus Bali, Ini Maknanya

Pohon Natal Unik dari Bambu di GKPB Kasih Kudus Bali, Ini Maknanya

Siti Mu'amalah - detikBali
Minggu, 17 Des 2023 06:30 WIB
Pohon natal dari susunan batang bambu di GKPB Kasih Kudus, Denpasar, Bali.
Pohon natal dari susunan batang bambu di GKPB Kasih Kudus, Denpasar, Bali. (Foto: Siti Mu'amalah/detikBali)
Denpasar -

Pohon natal selalu melekat dengan perayaan Hari Natal. Hampir tak mungkin perayaan Natal bisa meriah tanpa ornamen seperti pohon natal.

Bentuk-bentuk pohon natal pun banyak rupa. Bahan untuk membuat pohon natal pun terus berubah. Jika dulu dari pohon cemara atau pohon pinus, kini sudah banyak dari plastik, kaleng bekas, sedotan, dan lainnya.

Ada pohon natal unik di GKPB Kasih Kudus di Denpasar, Bali. Pohon natal yang terpajang di sana, disusun dari potongan-potongan bambu. Tingginya kurang lebih dua meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendeta GKPB Kasih Kudus Endang Betha dalam konteks barat, pohon natal biasanya memakai pohon cemara karena yang paling kuat dan awet di segala musim.

"Kami dari seksi dekorasi, kami sangat kontekstual untuk memaknai akan Natal itu dengan simbol pohon natal," jelasnya, saat ditemui tim detikBali, Sabtu (16/12/2023) di GKPB.

ADVERTISEMENT

Panitia gereja kemudian mempertimbangan memilih bahan dasar bambu, dengan alasan bambu merupakan pohon yang kuat dan bermanfaat di Bali.

"Karena pohon yang sangat kuat dan sangat bermanfaat di Bali, bisa bertahan dalam segala musim hujan atau panas, yang jelas pohon bambu yang berdampak buat banyak orang," ungkapnya.

Gereja yang berlokasi di Jalan Sutomo Nomor 101, Denpasar Utara ini, terbilang tiap tahunnya memiliki konsep unik dalam membuat pohon natal.

"Ya tiap tahunnya sesuai dengan tema, tetapi seringkali memakai kontekstual, mendesain apa yang menjadi tema," paparnya.

Untuk pohon Natal ini sendiri dikerjakan sejak awal Desember. Dan dilakukan secara bertahap seminggu sekali secara bersama-sama. Pengerjaannya bertahap karena mereka sudah memiliki bahan-bahannya.

"Minggu pertama sudah buat rangkanya dulu, minggu kedua dihiasi, minggu ketiga sudah mulai sudah ada lampu dan akan dinyalakan lebih lagi pada minggu keempat saat kami merayakan Malam Kudus," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads