Sejumlah tim sukses calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merespons hasil survei Litbang Kompas. Ada yang beranggapan telah berkampanye di jalur yang tepat, tapi ada juga yang mengoreksi langkah kampanye jagoannya.
Tim sukses Anies-Cak Imin, misalnya, optimistis paket Anies-Cak Imin bisa melaju ke putaran kedua Pilpres 2024. Ada pula tim sukses Prabowo-Gibran yang optimistis memenangkan Pilpres 2024 dan merebut suara di kandang banteng. Sementara itu, tim sukses Ganjar-Mahfud menjadikan hasil survei Litbang Kompas sebagai bahan evaluasi.
Seperti diketahui, survei Litbang Kompas terbaru menempatkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 39,3% suara. Sementara itu, Anies-Cak Imin (AMIN) kini mulai menyalip Ganjar-Mahfud dengan 16,7% suara. Adapun, duet Ganjar-Mahfud berada di posisi paling buncit dengan 15,3% suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil survei tersebut juga memperlihatkan peta kekuatan masing-masing calon di kawasan Bali dan Nusa Tenggara (Nusra). Per Desember 2023, elektabilitas Prabowo di Bali-Nusra bahkan unggul 57%. Sedangkan, elektabilitas Anies hanya 6 % dan Ganjar 27,7%.
PKB Pede Anies-Cak Imin ke Putaran Kedua
Politikus senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini buka suara perihal survei elektabilitas capres-cawapres versi Litbang Kompas tersebut. Dia meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Ia pun percaya diri alias pede pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) akan berhadapan dengan Prabowo-Gibran pada putaran kedua.
Eks menteri era SBY-Boediono itu mengeklaim survei Anies-Muhaimin sejak awal memang memiliki kecenderungan berada di atas Ganjar-Mahfud. Hasil survei yang dikeluarkan Litbang Kompas itu menurutnya telah mengonfirmasi bahwa Pilpres 2024 bakal berlangsung dua putaran.
"Kalau melihat survei Litbang Kompas hampir dapat dipastikan Pilpres 2024 dua putaran. Nggak ada yang bisa melampaui 50 persen," kata Helmy Faishal saat ditemui di Mataram, Senin malam (11/12/2023).
Mantan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu beranggapan bahwa Anies-Cak Imin akan berhadap-hadapan dengan Prabowo-Gibran di putaran kedua. Jika itu terjadi, Helmy menyebut Anies-Cak Imin berposisi sebagai kuda hitam. Ia sesumbar dinamika politik akan membuka peluang semakin besar bagi pasangan AMIN untuk menang.
"Melihat tren posisi Prabowo-Gibran stagnan di angka 40-an persen, Ganjar-Mahfud cenderung turun dan ada angin segar di mana Anies-Muhaimin trennya meningkat. Maka dalam bayangan kami, ya jika masuk putaran kedua pasangan ini, posisi Anies-Muhaimin adalah posisi kuda hitam dan punya peluang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden," imbuhnya.
Helmy kemudian menyampaikan hitung-hitungan Anies-Muhaimin bisa memenangi Pilpres 2024. Anies, kata Helmy, menguasai sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sementara Cak Imin, bisa mengamankan suara di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
"Dengan modal basis dukungan politik Anies menguasai di Banten, DKI, Jabar dan Cak Imim dengan PKB-nya bisa menopang Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Basis luar Jawa seperti Sumatera dan NTB ini juga akan menjadi penyumbang suara AMIN," pungkasnya.
Prabowo-Gibran Optimistis Kuasai Suara di Kandang Banteng
![]() |
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro, juga merespons hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lainnya. Bahkan, Prabowo-Gibran juga unggul di kawasan Bali-Nusa Tenggara.
Juri menyebut masih ada pihak yang beranggapan bahwa pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sulit ditaklukkan. Namun, ia optimistis Prabowo-Gibran juga akan menguasai raihan suara di Bali meski selama ini dikenal sebagai kandang banteng.
"Tapi kami yakin dengan semua kekuatan yang ada di Bali, termasuk sembilan partai Koalisi Indonesia Maju, relawan, dan tokoh-tokoh penting yang mendukung Prabowo-Gibran. Kami optimistis akan dapat dukungan signifikan di Bali," kata Juri di Hotel Aston Denpasar, Senin (11/12/2023).
Juri menilai hasil survei Litbang Kompas tersebut menunjukkan bahwa strategi kampanye Prabowo-Gibran sudah dijalankan dengan benar. Menurutnya, TKN akan terus berkonsolidasi dengan para kader partai pendukung di tingkat kabupaten/kota di Bali.
"Kami sudah lihat apa yang dilakukan teman-teman TKD Bali dan para relawan. Apa yang dilakukan teman-teman ini sudah benar langkahnya. Mereka sudah melakukan banyak hal dan akan terus konsolidasi ke seluruh lapisan masyarakat," kata Juri.
Ketua TKD Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah menganggap Gibran adalah representasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya, dirinya yakin kesuksesan Jokowi di Bali akan kembali terulang melalui Prabowo-Gibran.
"Prabowo-Gibran ini adalah simbol dari Pak Jokowi. Jadi kami yakin, yang memilih Pak Jokowi, akan milih Prabowo-Gibran," kata De Gadjah.
TPD Ganjar-Mahfud Sebut Efek Serangan ke Jokowi
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud NTB Muzihir mengomentari merosotnya elektabilitas Ganjar-Mahfud menurut survei Litbang Kompas. Muzihir tak menampik bahwa turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud disebabkan oleh serangan (kritik) terhadap sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu makanya kami evaluasi. Sekarang kami hentikan semua (serangan) itu. Kami fokus tonjolkan program Ganjar-Mahfud, visi-misinya disebarluaskan. Supaya masyarakat melek, karena kalau kami menjelek-jelekkan imbasnya seperti hari ini," kata Muzihir saat ditemui di Mataram, Senin (11/12/2023).
"Kami di TPD, sudah kita minta pengurus dan relawan supaya kami menang. Jangan menjelekkan siapa-siapa. Fokus rebut hati masyarakat saja," sambungnya.
Ketua DPW PPP NTB itu mengaku tak merasa lemah setelah mengetahui hasil survei tersebut. Meski demikian, Muzihir mengaku kaget lantaran elektabilitas Ganjar-Mahfud disalip Anies-Cak Imin. "Itu (disalip AMIN) yang buat kami kaget, makanya harus gerak cepat," ujarnya.
Muzihir masih optimistis tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud akan kembali menunjukkan tren positif. Terutama setelah debat capres-cawapres digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Apalagi debat, kami yakinlah, kami dapat poin besar di masyarakat di debat ini. Publik sudah mengetahui kualitas capres-cawapres kami," pungkasnya.
(iws/gsp)