Sopir wisatawan mengeluhkan beceknya tempat parkir di lapangan Ubud, Gianyar, Bali. Sebab, pakaian para pelancong menjadi kotor lantaran kendaraan yang ditumpanginya parkir di sana.
"Tamu saya sempat protes karena pakaiannya kotor kena lumpur," keluh sopir wisatawan, Made Sudiarta, kepada detikBali, Jumat (8/12/2023).
Menurut Sudiarta, lapangan Ubud menjadi satu-satunya tempat parkir kendaraan pariwisata. Sebab, Dinas Perhubungan Gianyar kerap mengempiskan roda kendaraan yang parkir di kawasan Pasar Seni Ubud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekitar kawasan Pasar Seni Ubud, terdapat sejumlah kafe, restoran, hingga tempat wisata seperti Monkey Forest Ubud. Bahkan, sejumlah ruas jalan di sekitar kawasan itu menggunakan sistem satu arah untuk mencegah kemacetan.
Menurut Sudiarta, lapangan parkir Ubud perlu dirawat. Dia khawatir, para wisatawan enggan berkunjung ke Ubud jika fasilitas parkir itu tidak mendukung.
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Made Arianta menjelaskan desa adat setempat bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengelola tempat parkir di kawasan Pasar Seni Ubud sejak 2021. Saat itu, kendaraan para pelancong masih bisa parkir di tepi jalan di kawasan Pasar Seni Ubud.
Lokasi parkir kemudian dipindah ke lapangan Ubud pada 18 September 2023. "Yang di tepi jalan diakhiri karena kami larang parkir dan lokasi parkir hanya di sisi selatan lapangan saja," papar Arianta.
Arianta mengeklaim dengan menjadikan lapangan Ubud sebagai tempat parkir, kemacetan di kawasan Pasar Seni Ubud mulai bisa terurai. Pemberian sanksi penggembosan ban bagi kendaraan yang nekat parkir di tepi jalan kawasan Pasar Seni Ubud tetap dilakukan karena ampuh memberikan efek jera.
Untuk mencegah lapangan Ubud becek lagi, Arianta menambahkan, desa adat setempat menguruk lapangan tanah itu dengan batu kapur.
(gsp/iws)