Kala Anggota DPR hingga Wapres Ma'ruf Amin Komentari Format Baru Debat Capres

Round Up

Kala Anggota DPR hingga Wapres Ma'ruf Amin Komentari Format Baru Debat Capres

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 07 Des 2023 08:13 WIB
Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/12/2023). Foto: Lisye/detikcom
Bali -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengharuskan pasangan capres dan cawapres untuk hadir dalam setiap sesi debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu, hanya capres yang diberi kesempatan bicara saat sesi debat capres. Demikian pula saat debat cawapres, maka hanya cawapres yang akan bicara.

Format debat capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 sempat menjadi polemik lantaran dianggap hanya menguntungkan salah satu pasangan calon. Sejumlah pejabat turut berkomentar, mulai dari anggota DPR, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Komisi II DPR Komisi II DPR Kritik Format Debat Pilpres 2024

Anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun saat kunjungan kerja di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (6/12/2023). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)Anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun saat kunjungan kerja di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (6/12/2023). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)

Politikus PDI Perjuangan sekaligus anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun mengkritik format debat Pilpres 2024. Menurut Komarudin, debat khusus cawapres tidak perlu didampingi oleh capresnya. Ia pun seakan menyindir cawapres yang takut berdebat jika tidak didampingi capresnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, nanti atau besok kalau presiden ke mana, wakilnya harus antar-antar? Kan tidak seperti itu. Jadi, itu alasan-alasan tidak substantif semuanya," kata Komarudin di sela-sela kunjungan kerja di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (6/12/2023).

Komarudin menyayangkan rencana perubahan format debat capres-cawapres dilakukan saat dewan sedang reses. Sebab, DPR tidak bisa menggelar rapat untuk meminta keterangan KPU saat masa reses sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

"KPU itu biasa begitu, nanti tunggu waktu reses baru dia buat yang aneh-aneh," ujar Komarudin.

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Papua itu mengaku tak bisa berbuat banyak karena perubahan format debat capres-cawapres dilakukan saat dewan sedang reses. Sesuai aturan, kata dia, dewan tidak bisa menggelar rapat untuk meminta penjelasan kepada KPU selama masa reses.

Komarudin menegaskan perubahan Peraturan KPU harus dikonsultasikan ke DPR. Menurutnya, KPU harus bersikap dewasa agar tidak seperti putusan MK.

"Itu nggak boleh, mungkin orang trauma dengan soal Mahkamah Konstitusi kemarin makanya banyak yang tidak respons," pungkasnya.

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Urusan KPU

Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut mengomentari format debat capres-cawapres pada Pilpres 2024. Menurutnya, mekanisme debat adalah urusan KPU.

Ma'ruf Amin menyerahkan materi debat capres dan cawapres kepada KPU. Menurutnya, KPU memahami esensi materi debat capres dan cawapres sebelum tahap pemungutan suara dimulai.

"Saya kira itu (urusan) KPU. Mereka yang menilai hal-hal yang memang menjadi concern kita di dalam pembangunan ke depan itu seperti apa," kata Ma'ruf Amin seusai menghadiri acara RBXperience di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (6/12/2023).

Meski begitu, ia berharap format debat capres-cawapres bisa lebih bermanfaat bagi publik. Menurutnya, warga perlu mendapat informasi yang jelas terkait visi misi para kandidat capres-cawapres melalui debat tersebut.

"(Format debat capres cawapres yang baru) lebih bermanfaat sehingga masyarakat bisa tahu. Bisa tahu bahwa (para kandidat Pemilu 2024) menguasai masalah apa nggak," imbuhnya.

Sandiaga Singgung Debat Cawapres di 2019

Sandiaga Uno memberikan keterangan pers di sela kegiatan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Selasa (5/12/2023) (Ambrosius Ardin)Sandiaga Uno memberikan keterangan pers di sela kegiatan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Selasa (5/12/2023) (Ambrosius Ardin)

Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Sandiaga Uno, merepons polemik format baru debat calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2024. Ia pun menyinggung saat dirinya mengikuti debat cawapres ketika berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Format debat itu (Pilpres 2019) sudah baik menurut saya, memberikan kesempatan kepada masyarakat menilai calon presiden dan calon wakil presiden," kata Sandiaga di Labuan Bajo, Selasa malam (5/12/2023).

Sandiaga berharap perubahan format debat capres-cawapres pada Pilpres 2024 dapat memberi kesempatan masyarakat untuk lebih mengenal calon pemimpin dan program kerja yang ditawarkan. Menurutnya, debat capres-cawapres akan dinanti-nanti oleh masyarakat.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan duet Ganjar-Mahfud sangat siap tampil bagaimana pun format debat pada Pilpres 2024. Sandiaga menyebut Ganjar akan tampil lugas menjabarkan visi misinya.

"Kami meyakini dengan format debat ini Pak Ganjar bisa menampilkan pemikirannya yang sat-set, yang dekat dengan rakyat, yang mampu menyampaikan secara lugas 'tuanku rakyat, jabatan hanya mandat'. Itu yang menurut saya akan menjadi sangat bermanfaat bagi masyarakat yang akan mengikuti proses ini," tandas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu.

Capres-Cawapres Harus Hadir di Setiap Sesi Debat

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan pasangan capres-cawapres harus hadir di setiap sesi debat. Menurutnya, kehadiran pasangan capres-cawapres itu bersifat mendampingi.

"Namanya didampingi kan ya di sebelahnya kan," kata Hasyim seusai rapat bareng timses ketiga paslon capres-cawapres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023), dikutip dari detikNews.

Hasyim mengatakan pasangan capres-cawapres juga akan naik ke atas panggung mendampingi pasangannya saat debat. Dia menjelaskan saat debat capres maka hanya capres yang akan bicara, dan begitupun saat pelaksanaan debat cawapres hanya cawapres yang akan berbicara.

Hasyim menegaskan saat debat capres maka cawapres tak memiliki kesempatan untuk berbicara. Hal itu juga akan berlaku saat debat cawapres, maka capres tak memiliki kesempatan untuk bicara.

"Oh tidak, kesempatannya kan seperti saya bilang tadi sepenuhnya jadi porsi debat capres ya capres, debat cawapres ya cawapres," ujar Hasyim.

"Kalau yang bicara cawapres, yang capresnya mendampingi. Kalau bicara cawapres, capresnya mendampingi. Tapi kan yang bicara sebagaimana kesempatan bicaranya kan capres-cawapres sudah ada pembagiannya sudah ada 1-5 kan," imbuhnya.

Menurut Hasyim, diskusi sebelum debat merupakan hak dari capres-cawapres. Namun, dia menekankan porsi bicara bergantung pada proporsi debat yang telah ditentukan, yakni tiga kali debat untuk capres dan dua kali debat untuk cawapres.

"Soal beliau diskusi dulu kan urusan capres-cawapres. Yang bicara adalah saat debat capres, capres yang bicara. Saat cawapres, cawapres yang bicara," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads