Juru Kampanye (Jurkam) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Bali, Ahmad Baraas, menargetkan pasangan calon nomor urut satu itu bisa merebut satu juta suara di Bali. Tak tanggung-tanggung, Baraas membidik posisi dua besar Pilpres 2024 di Pulau Dewata.
"Memang target kami satu juga suara dan kami masuk dua besar dari tiga pasangan itu. Dua besar di Bali ya, kalau di nasional kami sudah yakin di atas 60 persen," ujarnya seusai deklarasi Timnas AMIN Bali di kantor DPW NasDem, Denpasar, Jumat (1/12/2023).
Mantan jurnalis itu sangat yakin Bali dapat memberikan kontribusi untuk kemenangan AMIN di Pilpres 2024. Ia pun membeberkan strategi kemenangan di Bali. Timnas AMIN Bali akan mengajak masyarakat untuk memahami ide-ide gagasan perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa model kampanye, pertama, rapat umum itu kampanye yang penggerakan massa, kampanye nasional rencana akan mendatangkan Pak Anies dan Gus Muhaimin itu akhir Desember," ungkap Baraas.
Berikutnya, model kampanye provinsi dan kabupaten hingga tingkat desa, yang mana akan memperkenalkan gagasan perubahan agar masyarakat yang belum bisa menerima pasangan AMIN dapat mengetahui gagasan apa yang akan disampaikan.
"Karena belum tahu dengan ide perubahan apa sih isinya, tujuannya apa, manfaatnya apa, bentuknya bagaimana. Nah, kalau mereka sudah mengerti tujuannya apa tentu mereka akan lebih mudah menerima untuk mendukung Pak Anies," jelas Baraas.
Upaya kampanye lainnya, yakni akan memasang baliho-baliho, menyebar stiker AMIN, dan mencetak selebaran yang akan dibagikan kepada masyarakat.
"Lalu, kami juga fokus ke media sosial, media online, Youtube, karena Pak Anies ini layak kita perjuangkan karena mengusung ide-ide perubahan," tandasnya.
Setali tiga tuang, Ketua Timnas AMIN Bali Masrur Makmur juga optimistis dengan target satu juta suara.
"Dalam artian bahwa 30 persen dari masyarakat di Provinsi Bali ini dapat kami rayu untuk suara AMIN," ujar Masrur.
Dia membidik suara umat Islam di Bali yang saat ini berkisar 600 ribu jiwa. Kemudian, kader dan simpatisan Partai Nasdem di Bali juga multi agama. Menurut Masrur, dengan kondisi seperti itu, Koalisi Perubahan di Bali dapat merawat suara lebih banyak.
"Jadi tidak hanya muslim, tapi saudara-saudara kita dari agama Kristiani, Hindu, juga bisa bahu-membahu di dalam koalisi ini," katanya.
Ditanya soal ide perubahan apa yang akan ditawarkan ke masyarakat Bali, Masrur menyampaikan beberapa poin. Seperti pembangunan, perubahan dalam mindset berpikir dari masyarakat yang disebutnya dalam era kepemimpinan Presiden Jokowi belum terasa.
"Belum menyentuh, lebih banyak kepada pembangunan fisik, oke kami angkat topi. Tetapi, pembangunan etika moral sesungguhnya manusia Indonesia belum. Jadi mindset pemikiran itu yang memang didengungkan oleh AMIN ini," tutur Masrur.
(hsa/nor)