Indonesia-Filipina Bahas Operasi Kerja Sama Pengawasan Narkoba di Perbatasan

Indonesia-Filipina Bahas Operasi Kerja Sama Pengawasan Narkoba di Perbatasan

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 24 Nov 2023 18:36 WIB
Deputi Hukum dan Kerjasama BNN RI Irjen Agus Irianto memberikan keterangan kepada wartawan di The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (24/11/2023). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Foto: Deputi Hukum dan Kerjasama BNN RI Irjen Agus Irianto memberikan keterangan kepada wartawan di The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (24/11/2023). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Badung -

Indonesia dan Filipina melakukan pertemuan guna membahas kerja sama pengawasan narkoba di perbatasan. Pertemuan bilateral dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan The Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA).

"Kami perlu juga kegiatan ini untuk melakukan operasi bersama di perbatasan," kata Deputi Hukum dan Kerjasama BNN RI Irjen Agus Irianto kepada wartawan di The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (24/11/2023).

Agus menerangkan bahwa Indonesia sebagai negara yang cukup luas dengan 17.508 pulau yang merentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang 5.000 kilometer. Di sisi lain, anggota BNN tidak banyak sehingga ditakutkan ada celah bagi narkoba masuk lewat perbatasan, salah satunya dengan Filipina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka pasti juga akan mencari celah itu. Sebenarnya bukan masalah bocor dan tidak bocor, tidak ada orang yang bisa nangkap kejahatan semua bersih, itu kan nggak bisa juga. Pasti ada juga yang belum ketangkap," ujarnya.

Karena itu, pertemuan bilateral guna membahas operasi bersama di perbatasan penting untuk dilakukan. Pertemuan bilateral kedua organisasi narkotika Indonesia dan Filipina ini dilakukan guna membahas format operasi narkoba di perbatasan.

ADVERTISEMENT

Agus mencontohkan misalnya ada kapal dari Laut China yang masuk ke Filipina lalu ke Indonesia. Kapal tersebut bisa masuk dari Pulau Sulawesi seperti Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Format penanganannya dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

"Itu nanti yang akan kami bicarakan format seperti apa. Karena itu kan perbatasan antara kita dengan mereka (Filipina)," ungkap jenderal polisi dengan pangkat bintang dua itu.

"Terus mungkin di perkembangannya, ini kan sekarang ada boat dari Manado ke General Santos, nah mungkin kami lakukan kerja sama interdiksi atau pengawasan bersama," tambahnya.

Untuk diketahui, pertemuan BNN dengan PDEA kali ini merupakan yang keempat kalinya sejak ditandatanganinya nota kesepahaman pada 2015. Pertemuan dilakukan sebagai bentuk komitmen keduanya dalam mengatasi permasalahan narkotika baik di Indonesia maupun Filipina.

BNN RI dan PDEA sepakat melakukan peningkatan kerja sama dalam menemukan solusi yang komprehensif mengatasi permasalahan narkotika di kedua negara. Peningkatan kerja sama dilakukan BNN RI dan PDEA khususnya dalam penegakan hukum guna memberantas sindikat peredaran gelap narkotika.

Dua hal penting yang menjadi sorotan dalam peningkatan kerja sama ini yaitu berkaitan dengan sharing data intelijen dan pengawasan perbatasan. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk melakukan kerja sama bilateral mencakup peningkatan kapasitas melalui berbagi best practice, keahlian teknis, serta pendekatan inovatif.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads