Jenazah Mahasiswa Asal Bali Tak Bisa Tinggalkan AS, Terganjal Hasil Autopsi

Buleleng

Jenazah Mahasiswa Asal Bali Tak Bisa Tinggalkan AS, Terganjal Hasil Autopsi

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Jumat, 17 Nov 2023 16:16 WIB
I Kadek Roi Astika beberapa waktu lalu. Mahasiswa magang itu ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya, di Amerika Serikat.
I Kadek Roi Astika beberapa waktu lalu. Mahasiswa magang asal Bali itu ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya, di Amerika Serikat. (Foto: dok. Istimewa)
Buleleng -

Pemulangan jenazah Kadek Roi Astika ke Bali tampaknya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kadek Roi adalah mahasiswa magang asal Buleleng, Bali, yang meninggal dunia di Amerika Serikat (AS), Minggu (5/11/2023).

Salah satu keluarga Roi di Bali, Kadek Suadiarsana, belum mengetahui jadwal pemulangan jenazah mahasiswa Kampus Bali International itu. Sebab, proses pemulangan jenazah Roi ke Tanah Air masih menunggu hasil autopsi.

Suadiarsana menyebut biaya pemulangan jenazah Roi baru dapat dicairkan jika sudah mengantongi hasil autopsi dan penyebab kematian mahasiswa berusia 20 tahun itu. Menurut informasi yang dia terima dari kepolisian Amerika Serikat, hasil autopsi diperkirakan keluar delapan minggu setelah dilakukan autopsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak asuransi bisa mencairkan dananya setelah ada hasil autopsi. Dari pihak asuransi masih menunggu penyebab kematiannya," kata sepupu Roi itu kepada detikBali, Jumat (17/11/2023).

Suadiarsana berharap jenazah Roi dapat segera dipulangkan ke Bali. Sebab, keluarga akan menyiapkan upacara pengabenan sebagai penghormatan terakhir terhadap Roi.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Roi tiba di Negeri Paman Sam pada 31 Oktober 2023. Mahasiswa asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, itu Roi ditemukan tak bernyawa di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023).

Mahasiswa dari Kampus Bali International itu meninggal setelah tiga hari mengikuti program magang di Hotel Thompson Nashville sebagai juru masak. Padahal, dia seharusnya menempuh program J-1 itu selama setahun.




(iws/gsp)

Hide Ads