Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 17 November 2023

Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 17 November 2023

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Kamis, 16 Nov 2023 23:00 WIB
Ilustrasi paru-paru atau bronkitis
Ilustrasi paru-paru. Foto: Getty Images/iStockphoto/mi-viri
Denpasar -

Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) diperingati pada 17 November setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai deteksi dini dan pengobatan PPOK, serta mendiskusikan cara-cara mengurangi beban PPOK di seluruh dunia.

Melansir dari laman goldcopd, Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sedunia diselenggarakan oleh Inisiatif Global yang bekerja sama dengan para professional perawatan kesehatan dan kelompok pasien PPOK di seluruh dunia.

Hari PPOK Sedunia tahun 2023 mengangkat tema yaitu 'Breathing is Life Act Early'. Tema tahun ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya kesehatan paru-paru sejak dini, diagnosis dini, dan intervensi dini, karena paru-paru yang sehat adalah bagian integral dari kesehatan masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas seperti apa Penyakit Paru Obstruktif Kronis tersebut? Berikut detikBali rangkum beberapa informasi untuk Anda.

Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama. Penyakit ini tentunya menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam bernafas.

ADVERTISEMENT

Penyakit ini berhubungan dengan perubahan struktural paru-paru akibat peradangan kronis karena paparan partikel atau gas berbahaya dalam waktu lama, yang paling sering ialah asap rokok.

Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Dikutip dari laman National Library of Medicine, PPOK dapat disebabkan oleh paparan partikel atau gas berbahaya dalam waktu lama, dalam hal ini penyebabnya ialah memiliki kebiasaan merokok atau perokok pasif, serta terkena paparan dari polusi udara.

Gejala dan Pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) berkembang secara perlahan dan tidak menunjukan gejala khusus pada tahap awal. Dilansir dari laman alodokter, sejumlah gejala yang biasa dialami oleh penderita PPOK ialah:

- Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik

- Batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak

- Berat badan menurun

- Mengi (bengek)

- Nyeri dada

- Lemas

- Pembengkakan di tungkai

Menurut laman resmi alodokter, penyakit ini belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun bisa dilakukan pengobatan sebagai berikut:

- Obat hirup (inhaler)

- Teofilin, untuk mengurangi pembengkakan di saluran napas

- Mukolitik, seperti ambroxol atau carbocisteine untuk mengencerkan dahak atau lendir

- Penghambat enzim fosfodiesterase-4, untuk melegakan saluran napas

- Kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan di saluran pernapasan

- Antibiotik, jika terdapat tanda-tanda infeksi paru

- Terapi oksigen

- Rehabilitas paru

- Alat bantu napas

- Operasi (jika tidak dapat diredakan dengan obat-obatan dan terapi)

Pencegahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Tentunya penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan hidup bersih dan sehat serta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Tidak merokok atau berhenti merokok

- Menghindari paparan polusi udara

- Berolahraga

- Konsumsi makanan mengandung antioksidan

- Menggunakan pelembap udara ruangan (air humidifier)

- Menjalani vaksinasi secara rutin, seperti vaksin flu dan pneumokokus

- Memeriksakan diri ke dokter secara berkala agar kondisi kesehatan terpantau

Artikel ini ditulis oleh Anastasya Evlynda Berek peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads