DPRD Badung bersama Pemkab Badung sepakat melakukan perubahan target pendapatan pada 2024. Sebelumnya, target pendapatan daerah Badung dalam APBD 2024 dirancang sebesar Rp 8,3 triliun dan kini naik menjadi Rp 9,5 triliun.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata menegaskan pendapatan daerah pada 2024 dirancang naik sekitar 1 triliun lebih setelah dilakukan pembahasan secara komprehensif. "Ini keberanian bersama dari pengajuan pemerintah Rp 8 triliun lebih menjadi Rp 9,5 triliun," kata Parwata, Rabu (15/11/2023).
Dalam laporan DPRD Badung, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung di tahun 2024 semula dirancang sebesar Rp 7,5 triliun, naik menjadi Rp 8,5 triliun. Sedangkan untuk pendapatan transfer sekitar Rp 1 triliun dan pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 3,9 miliar lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belanja daerah semula dirancang sebesar Rp 8,3 triliun bertambah menjadi Rp 9,6 triliun. Terdiri dari belanja operasi Rp 6 triliun, belanja modal Rp 2 triliun, dan belanja tidak terduga (BTT) Rp 72 miliar," imbuh Parwata.
Menurut politikus PDIP itu, kinerja eksekutif akan terus diawasi agar program prioritas benar-benar berjalan. Seperti pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur berupa pembangunan jalan.
"Pemerintah wajib alokasikan (yang) prioritas. Pendidikan, pengembangan rumah sakit dan di tahun 2024 dua RS baru dipastikan selesai. Ini sedang dalam proses. Kemacetan sudah diuraikan dan pembebasan lahan. Artinya antara pendapatan dan pembangunan di Badung linier atau sejalan," pungkasnya.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersyukur proses pembahasan rancangan anggaran tahun 2024 rampung tepat waktu. "Tindak lanjut dari kesepakatan ini, Ranperda APBD 2024 akan disampaikan kepada Gubernur Bali untuk dilakukan evaluasi," pungkas Giri.
(iws/dpw)