Gede Budi Yadya tewas akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Singaraja-Amlapura tepatnya di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, Minggu (5/11/2023). Pria berusia 19 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 01.00 Wita. Ketika itu, Gede Budi bersama temannya bernama Gede Arya (17) berboncengan dengan Gede Maha Wirya Sacca (16) yang mengendarai sepeda motor berpelat nomor DK 6894 UAO.
Ketiga remaja itu awalnya melintas dari arah timur menuju barat. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), motor yang dikendarai oleh Wirya Sacca itu mengambil haluan terlalu ke kanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat yang sama, datang sepeda motor berpelat DK 6505 UBI yang dikendarai Gede Septiyana (16) dari arah berlawanan. Brakkk! Tabrakan pun tak terhindarkan.
"Kesimpulan sementara kecelakaan terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara motor DK 684 UAO. Pada saat berkendara terlalu mengambil haluan ke kanan," ujar Darma saat dikonfimasi detikBali, Minggu (5/11/2023).
Selain merenggut nyawa Gede Budi, insiden maut itu juga mengakibatkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan masih mendapat perawatan di rumah sakit. Adapun, Wirya Sacca mengalami patah tulang pada pergelangan tangannya. Berikutnya, Gede Arya mengalami bengkak pada mulut dan luka lecet di lutut dan sikunya. Keduanya masih dirawat di RSUD Buleleng.
Sementara itu, Gede Septiyana mengalami bengkak pada mata kanan dan bahunya patah. Dia kini dirawat di RS Kertha Usada Singaraja.
(iws/dpw)