Jubir Kemenlu Ungkap Kondisi Terkini di Palestina-Bantuan dari Indonesia

Round Up

Jubir Kemenlu Ungkap Kondisi Terkini di Palestina-Bantuan dari Indonesia

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 05 Nov 2023 09:28 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Lalu Muhammad Iqbal ditemui di Mataram, Sabtu (4/11/2023). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Lalu Muhammad Iqbal ditemui di Mataram, Sabtu (4/11/2023). (Ahmad Viqi/detikBali).
Mataram -

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 51 ton untuk Palestina dari Mesir. Bantuan itu akan dikirim via jalur darat menuju Jalur Gaza buntut serangan membabi-buta yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhammad Iqbal mengungkap kondisi terkini Palestina. Ia menjelaskan bantuan tersebut berupa barang-barang sesuai permintaan Palestina.

"Sebagian besar adalah kebutuhan medis, bahan makanan, dan bahan logistik lain. Seperti pampers anak, tenda, dan selimut. Karena di Gaza akan memasuki musim dingin. Jadi warga membutuhkan tenda dan selimut," kata Iqbal ditemui di kediamannya di Kota Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (4/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal menyebut semua bantuan yang diberikan Indonesia dibawa menggunakan tiga pesawat TNI angkatan udara. "Itu kami lakukan dalam tiga hari. Kondisi di sana sangat memilukan. Keprihatinan bangsa kita ke Palestina bukan hanya keprihatinan pemerintah, tapi juga keprihatinan masyarakat Indonesia," jelasnya.

Menurut Iqbal, semua bantuan diterbangkan ke Bandar Udara Internasional El Arish Mesir yang merupakan basis Palestinian Airlines, terdekat dengan Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah mendapatkan izin dari pemerintah Mesir untuk mendaratkan pesawat di El Arish, Mesir. Di sana ada lapangan terbang militer yang paling dekat dengan Gaza," katanya.

Setelah tiba di Mesir, kata Iqbal, semua bantuan akan diserahkan kepada Organisasi Bulan Sabit Merah Mesir untuk dibawa melalui darat dan diserahkan ke Palang Merah Internasional yang ada di Gaza.

"Jadi posko-posko bantuan Indonesia belum memiliki akses ke Gaza. Baru ada dua yang punya akses. Ada Palang Merah Internasional dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA)," sebutnya.

Iqbal menjelaskan langkah politik Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi tetap bekerja dan berdiri di sisi Palestina dalam situasi apapun. Bahkan Pemerintah RI terus berupaya meminta PBB untuk segera berkomunikasi membuka penerbangan pesawat ke Palestina.

"Pemerintah Indonesia masih terus membangun komunikasi dengan PBB untuk menyeberangi bantuan-bantuan dari Mesir ke Gaza Palestina," katanya.

"Rencananya pemerintah akan membangun RS darurat dekat perbatasan itu," lanjut eks Dubes Indonesia untuk Turki tersebut.

Iqbal Ajak Warga NTB Serukan Gambar Semangka-Doa Bersama

Lalu Iqbal mengajak semua masyarakat khususnya masyarakat NTB untuk menyuarakan perlawanan terhadap perang yang dilakukan Israel ke Palestina. Dukungan perlawanan Palestina bisa dilakukan dengan menyerukan gambar semangka pada akun media sosial atau dengan menggelar doa bersama.

"Pesannya, ini isu Palestina bukan isu pemerintah. Ini isu bangsa Indonesia, isu dunia, isu kemanusiaan. Dan gambar semangka terus kita jaga sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel," ungkap Iqbal.

Mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini pun mengajak semua masyarakat NTB untuk mengekspresikan solidaritas terhadap bangsa Palestina dengan menggalang dukungan lebih massif.

Sebab, menurutnya situasi penjajahan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia pra kemerdekaan mungkin jauh lebih pahit dari pada yang dirasakan oleh bangsa Palestina saat ini. Bahkan, kemerdekaan Indonesia didapatkan juga karena adanya pengakuan dari negara lain dan pengakuan dari perjanjian Mufti Palestina tahun 1947 silam.

"Kita berhutang kepada Palestina. Mudahan pemahaman sejarah ini memberi pemahaman ke masyarakat NTB juga untuk menjaga dukungan ke masyarakat Palestina sekurang-kurangnya dengan doa," bebernya.

3 WNI Belum Dievakuasi

Sebanyak tiga warga negara Indonesia (WNI) belum berhasil dievakuasi di wilayah selatan Jalur Gaza. Informasi itu diungkapkan langsung oleh Iqbal.

Menurut Iqbal, evakuasi ketiga WNI itu terhambat. Ini lantaran serangan demi serangan yang dilakukan Israel ke wilayah Gaza terus membabi-buta.

"Situasi kian memanas. Serangan demi serangan yang dilakukan kian membabi buta ke wilayah Gaza," kata Iqbal

Menurut Iqbal, sejak konflik Israel dengan Hamas pecah, ada tujuh WNI yang terjebak di Gaza. Empat orang di antaranya berhasil dievakuasi.

"Masih tersisa tiga orang dan ini masih dalam proses evakuasi karena memang kondisinya sulit," kata Iqbal.

Dia memastikan tiga WNI tersebut dalam kondisi baik. Mereka saat ini masih berada di daerah selatan Gaza. Mereka berupaya bertahan dalam situasi yang tidak menentu.

"Titik WNI kita ada di selatan Gaza. Jika situasi normal itu bisa ditempuh 20 menit dari perbatasan. Kami terus berupaya agar keselamatan WNI jadi prioritas kita," ujar Iqbal.

Dia juga membeberkan situasi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza sulit berfungsi. Hal itu karena beberapa serangan rudal Israel tertuju ke kamp Jabalia yang berada di dekat RS Indonesia.

Bahkan, Iqbal melanjutkan, nyaris semua korban dari serangan yang dibawa ke RS Indonesia dipindahkan ke RS yang berada di dekat perbatasan. "Sekarang kapasitas RS di sana naik lima kali lipat," katanya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads