Pemain Bali United asal Palestina, Mohammed Rashid, mengungkapkan situasi horor di negaranya akibat dibombardir Israel. Rashid bercerita kondisi Gaza saat ini sangat buruk.
Israel menyerang semua titik-titik vital tak pandang bulu, meski di sana banyak ada warga sipil.
"Kondisinya sangat buruk sekarang, seperti yang kamu lihat banyak pengeboman di Gaza, rumah sakit, ambulans, sekolah yang menjadi tempat berlindung warga semuanya dibom," ungkap Rashid saat dihubungi detikBali, Sabtu (4/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain yang menjadi pahlawan kemenangan Bali United atas melawan PSS Sleman kemarin menyebut banyak warga Gaza yang sekarat setiap jam, sepanjang hari. Mirisnya, sebagian di antara mereka adalah anak-anak.
Untuk diketahui, gelandang Timnas Palestina tersebut selalu menyuarakan kebebasan negaranya dan meng-update kondisi Gaza melalui akun Instagramnya.
Meski begitu, Rashid masih bisa bersyukur lantaran keluarga besarnya dalam kondisi baik karena berada di Ramallah, Tepi Barat, yang jaraknya cukup jauh dari Gaza.
"Keluargaku tinggal di Ramallah dan itu sekitar 80 kilometer dari Gaza, jadi area kami Alhamdulilah baik," tutur pemain kelahiran 1995 tersebut.
Namun, bukan berarti Ramallah dan kota-kota lain di sana aman layaknya di negara-negara berdaulat. Bahkan, dalam kondisi gencatan senjata pun, warga kerap mendapat perlakuan keji dari tentara zionis.
Terlebih, dalam kondisi perang seperti sekarang, ketegangan di Tepi Barat makin meningkat. Selain Ramallah, kampung halaman Rashid, kota-kota lainnya seperti Jenin, Nablus, dan Tulkarem menjadi area kontak senjata dengan tentara Israel.
Rashid menilai perlakuan kejam Israel ini sudah keterlaluan, banyak warga biasa yang tidak bersalah dijadikan sasaran.
"Israel adalah zionis teroris pemerintah, siapapun yang membunuh anak-anak sebanyak ini dan orang-orang yang tidak bersalah adalah teroris!" pungkas Rashid.
(hsa/hsa)